JYJ Junsu berbicara tentang menjadi seorang bintang musikal

Member JYJ, Kim Junsu yang telah membangun fan base kuat di Korea maupun di luar negeri sekarang sedang tampil di musikal ke tiganya.
Ia mengambil jalan lain dari sesama anggota Park Yoochun dan Kim Jaejoong yang memilih untuk membintangi drama seri. Ia menjelaskan pilihannya untuk masuk ke musikal dengan mengatakan “Ada daya tarik yang unik dari musikal yang berbeda dari konser” Dia juga menyukai tantangan untuk mengekspresikan seni dari akting melalui musik.
Ini adalah genre yang membuatnya dikenal selama waktu-waktu sulit di hidupnya setelah ia meninggalkan kelompoknya, TVXQ.
Penyanyi ini, yang musikal pertamanya adalah ‘Mozart’  kembali pada tahun 2010 telah mencapai ketinggian yang lebih dari yang diantisipasi. Tiket untuk musikal ini terjual habis karena penampilannya, dan ia sepertinya menyalurkan semua kecemasan dan emosi terpendamnya terhadap mantan agensinya, dan aktingnya menjadi semakin alami dan bergairah.
“’Mozart’ adalah projek yang aku ambil selama periode yang paling sulit dalam hidupku, dan karena itu, itu adalah salah satu yang tidak akan pernah aku lupakan selama aku hidup” katanya
Ia tidak berpikir dua kali untuk mengambil musikal terbarunya. Itu adalah projek baru dari Sylvester Levay, composer dari music jenius ‘Mozart’, musikal yang membuat Junsu sangat melekat.
Musikal ketiga ini adalah ‘Elisabeth’, musikal yang sama-sama emosional dan mengejutkannya dengan ‘Mozart’
Elisabeth adalah musikal tentang Ratu Elisabeth yang datang dari keluarga kerajaan di Hasburg, dan Kim Junsu memainkan peran ‘duta kematian ‘, Tod. Setelah menikahi Kaisar Austria Franz Joseph, Elisabeth terus-menerus mengalami perpecahan dan ketegangan dengan ibu mertuanya. Keinginan bebas dan kebebasan terasa terancam dan Tod yang melihat ini menggodanya untuk pergi ke dunia di mana ia dapat mengalami sejati dan perdamaian yang sempurna bersama dengan kebebasan.
Ini pasti sangat sulit untuk Junsu untuk berakting di musikal ini karena ia tidak memiliki karakter yang nyata dan konkret tetapi ia mengatakan bahwa ia lebih mudah untuk mengekspresikan dirinya karena alasan yang sama.
“Aku tidak berpikir karakter ini cocok dengan pengalaman masa laluku dan gaya pribadiku” Katanya. “Ini juga sedikit menakutkan pada awalnya karena fakta bahwa aku menggambarkan kematian itu sendiri. Tapi Sylvester Levay mengatakan padaku bahwa aku memainkan peran transendental di musikal. Jadi aku harus berakting seperti diriku yang sebenarnya”
Meskipun ia membintangi drama musikal bersama nama-nama besar dalam industri seperti Song Chang Eui serta Ryu Jung Han, Junsu akan menonjol dengan energi muda dan menggunakan pengalamannya sebagai seorang seniman tari dalam musik. Peran dari ‘kematian’ di dalam musikal ini mempunyai kebebasan untuk mengambil kepribadian yang berbeda tergantung dengan aktornya, dan Junsu bertekad untuk mengambil keuntungan dari itu. Ia akan menari lebih dari pada yang lain, dan mengambil kesempatan untuk menunjukan pada fansnya sisi lain dari dirinya
Dan meskipun ini sudah musikalnya yang ketiga, ia masih sedikit kurang percaya diri. Ia merasa takut membuat kesalahan dan takut bahwa ia akan membuat para profesional lainnya merasa kurang nyaman dengannya diatas panggung.
“Kupikir aku menjadi lebih dekat untuk menjadi seorang aktor nyata” katanya. “Aku ingin menunjukan kepada orang bahwa aku bisa melakukan lebih dari hanya menjual tiket. Ini adalah sesuatu yang harus aku kerjakan. Aku ingin sukses dalam menjadi penyanyi dan aktor. Aku pikir aku ingin menjadi seperti Cho Seung Woo yang bisa bolak-balik secara alami dari panggung ke layar kecil”
Ketika ia sudah mempunyai 40-50 tahun pengalaman, ia juga ingin membintangi musikal besar seperti “Les Miserables” serta “Jesus Christ Superstar”. Ia juga ingin memperluas kemampuannya, menulis dan mengkomposisi lagu. Yang cukup menarik ia juga menimbulkan tawa dengan mengakui bahwa ia ingin membentuk sebuah tim sepak bola selebriti internasional.
Source: Allkpop
Indotrans: imyez@koreanindo