[Wawancara] Bae Doo Na dan debutnya di Hollywood

Namanya mungkin terdengar kurang akrab di telinga pecinta film Korea di Indonesia, tidak seperti Ha Ji Won atau Song Hye Gyo, akan tetapi sederet prestasi di bidang akting seperti Aktris Pendatang Baru Terbaik di Blue Dragon Film Awards untuk film Barking Dogs Never Bite dimana ia harus berakting tanpa make-up, sesuatu yang jarang dilakukan oleh aktris lainnya dan penghargaan Aktris Terbaik dari Chunsa Film Art Awards, Baeksang Art Awards, dan Pusan Film Critic Awards untuk filmnya yang berjudul Take Care of My Cat telah membuktikan bahwa Bae Doo Na adalah aktris yang kemampuan aktingnya tidak dapat diremehkan begitu saja.

Ia kembali membuktikan diri dengan memulai debutnya di Hollywood dengan bermain di film Cloud Atlas, dimana ia menandatangani kontraknya tanpa bantuan agen manapun. Cloud Atlas karya Wachowski bersaudara yang mengisahkan enam kehidupan di zaman yang berbeda namun saling berhubungan dimana Bae Doo Na memerankan Tilda Ewing, seorang istri pengacara, seorang wanita Meksiko, dan Sonmi-451, seorang fabricant (manusia buatan) di zaman Neo-Seoul. Enews pun mewawancarai aktris satu ini tentang kisah dibalik debut Hollywoodnya. Berikut hasil wawancaranya …

Bagaimana rasanya menonton film sendiri? Banyak yang bilang film tersebut sulit dipahami.

” Itu tergantung orang yang menontonnya, namun bagiku film ini mudah dimengerti. Akan lebih mudah jika anda mengikuti kaitan antar karakternya. “

Peran Anda cukup berat, memainkan beberapa karakter dalam satu bagian. Biasanya hal ini hanya diberikan kepada pemeran utama saja.

” Itu benar, setiap karakter sangat berarti bagiku dan emosi setiap karakter dapat kurasakan. Khususnya saat menjadi wanita Meksiko, saya sangat senang dan bangga tidak ada satupun yang mengenaliku. Belajar dialog dalam bahasa Spanyol sepanjang hari terasa begitu sulit, namun semuanya terbayar dengan ekspresi terkejut dari orang – orang saat mengetahui bahwa wanita Meksiko itu adalah saya. “

Kebanyakan dialog Anda dalam bahasa Inggris. Itu tentunya merupakan beban sendiri.

” Karakter Son Mi yang kuperankan bertugas sebagai penyampai pesan, untuk itu saya berlatih keras untuk aksennya. Tapi yang lebih membuat pusing adalah berkomunikasi dengan sutradara dan aktor di luar adegan syuting. “

Tampaknya Anda memiliki waktu yang sulit karena perbedaan bahasa dan budaya.

” Banyak kenalan yang bertanya apakah saya baik – baik saja dan tidak merasa kesepian. Saya menghibur mereka dengan mengatakan bahwa syuting untuk sebuah karya besar, jujur saya merasa lebih bahagia dan bangga daripada sedih. “

Kami mendengar bahwa Anda sendiri yang mengurus mulai dari casting, menandatangani kontrak hingga syuting tanpa bantuan manajer.

” Saya tak memiliki manajer kala itu, jadi mau tak mau saya harus mengurusnya sendirian. Saya bertanya kepada teman tentang naskah yang dikirimkan sutradara dan berkomunikasi dengan produser dengan bahasa Inggris yang patah – patah. Saya mengurus kontrak itu sendiri, dan sebenarnya bagiku, bekerja dengan tokoh – tokoh besar jauh lebih penting daripada soal keuangan. “

Anda bepergian ke London setelah syuting selesai. Mengapa setelahnya dan bukan saat sebelum syuting?

” Mungkin karena tekanan yang begitu tinggi, saya merasa begitu kosong. Saya takut pulang ke Seoul dan kembali ke kehidupan sehari – hari yang biasa. Guru Bahasa Inggris saya menyarankan untuk pergi ke Inggris jika ingin belajar lebih banyak tentang bahasa Inggris. Saya ingin menaklukkan Inggris, untuk itu saya harus belajar. “

Ada banyak kontroversi mengenai penggambaran kota Seoul di film ini, sebuah ruang dengan tatami dan bunga sakura yang bermekaran. Ada beberapa adegan yang fans Korea sulit untuk menerimanya.

” Saya mengerti hal tersebut dapat disalahartikan oleh fans Korea. Akan tetapi, pengambilannya bukan betul – betul di Korea dan sutradara menginginkan penggambaran Neo Seoul adalah tempat yang mengandung unsur Korea, Cina, dan Jepang. “

Wachowski bersaudara mengunjungi Korea bulan Desember lalu, apa yang mereka katakan tentang Korea?

” Mereka menyukai Insadong dan Samcheong-dong. Mereka khususnya mengatakan mereka mencintai rakyat Korea. Mereka terkejut banyak yang mengenali mereka dan terkesan dengan banyaknya cinta dan dukungan yang diberikan kepada mereka. “

Kapan waktu terbahagia saat syuting film Cloud Atlas?

” Setelah syuting terakhir, saya merasa bangga telah melalui perjalanan ini. Saya menjadi lebih bangga saat menyaksikan film ini. Saya teringat momen ketika menerjemahkan dialog sendirian. Berita mengatakan bahwa saya menjadi populer di seluruh dunia berkat debut di Hollywood, tapi saya selalu percaya saya hanyalah beruntung bisa dipilih oleh sutradara yang luar biasa dan bekerja dengan aktor dan aktris hebat. Saya bahagia mampu menjalani ini dengan kemampuan saya sendiri. “

Akankah kita bisa melihat Bae Doo Na lebih sering lagi di Hollywood?

” Anda mungkin tahu, tapi saya tidak pernah benar – benar ingin ke luar negeri. Saya tidak pernah berpikir bahwa film ini adalah batu loncatan untuk fase baru dalam karir saya. Tentu saja saya akan menerima tawaran dengan naskah yang bagus, tapi untuk saat ini, saya tidak ingin ke luar negeri untuk berakting. “

Terakhir, apa yang Anda harapkan saat penonton Korea menonton film ini?

” Hugh Grant mengatakan orang yang menonton film ini serasa naik roller coaster. Saya setuju dengan itu. Film ini akan membuat kepala Anda pusing, tapi akan mengisi hati Anda dan memberikan pemandangan pada penonton apa yang mereka ingin lihat. Ini adalah film dengan musik yang juga sangat bagus. Penonton akan merasa naik roller coaster dan menikmatinya tanpa harus mengenakan sabuk pengaman [tertawa]. “

DO NOT TAKE OUT WITHOUT MY PERMISSION!!!

Source : Enewsorld + Photo credit to Hea Jung Min

Indo trans : bloobyon @koreanindo