Jepang memboikot K-Pop karena masalah kepemilikan pulau Dokdo

by



Karena hubungan antara Korea dan Jepang semakin tegang karena kepemilikan atas Kepulauan Dokdo, kini Jepang telah melangkah maju untuk menuntut pembalasan ekonomi terhadap Korea.
Seorang pejabat dari partai oposisi terkemuka, Partai Demokrat Liberal, bahkan telah mengatakan kepada pers Jepang bahwa Jepang harus melarang setiap konten yang terkait Korean Wave dan K-Pop.
Menurut sebuah surat kabar Jepang, Tokyo Sports, pejabat tersebut mengatakan, “Kita perlu untuk melarang Korean Wave, K-Pop, dan segalanya. Girls ‘Generation (SNSD) dan Kara juga termasuk. Elektronik Korea juga mulai masuk ke Jepang, tetapi pemboikotan pasti akan segera muncul. “

Meskipun sekarang orang Jepang masih banyak yang melihat drama Korea dan mendengarkan K-Pop setiap hari, namun pejabat dengan tegas mengatakan bahwa konten tersebut harus dilarang dalam kaitannya dengan masalah Dokdo.
Beberapa sistem penyiaran Jepang telah mengatakan bahwa meskipun akan sulit untuk melarang drama Korea, Korean Wave  jelas akan terhambatan karena tindakan tegas yang diambil oleh Presiden Lee Myung Bak.
Banyak saluran TV Jepang mencoba untuk mengambil pilihan yang aman atas kontroversi ini.
Korean Wave dan K-Pop, bagaimanapun, masih berdiri kuat. Big Bang’s Alive 2012 Making Collection, yang dirilis pada 22 Agustus, menduduki posisi teratas Oricon’s DVD Daily Chart  dua hari berturut-turut, juga berbagai idola K-pop lainnya
Beberapa penggemar Jepang yang tetap mendukung K-pop menyatakan, “Bahkan jika mereka melarang semua konten Korea, saya akan menemukannya melalui internet ‘, Saya harap Politik dan Korean Wave adalah masalah yang terpisah “
 
 
Source : Enewsworld
indotrans : kidihae@koreanindo.net

Loading…

0 thoughts on “Jepang memboikot K-Pop karena masalah kepemilikan pulau Dokdo

  1. wah ._. semoga negara jepang sama korea baik baik saja
    saya suka KPOP ( SNSD – IU ) Saya suka JPOP ( AKB48 – YUI )
    FIGTHING SEMOGA BISA KOLABORASI 😀

  2. “Bahkan jika mereka melarang semua konten Korea, saya akan menemukannya melalui internet”
    kreatif!!! lanjutkan!!! didukung 100%

  3. jepang dan korea kan satu rumpun (menurut saya) kenapa harus terjadi hal begini?
    Politik jangan sampe berimbas ke Hiburan dong.

    1. jepang & cina jg serumpun tp skrg jg lg rebutan wilayah..cina memboikot jepang, jepang memboikot korea selatan, korea selatan musuhan sama korut….saudara serumpun yg gak akur sm kyk indo-malay, hmmm…negara serumpun byk yg gak akur

      1. Atu lagi…..RRC (Cina Daratan) ama Republik Cina Taiwan juga masih bermusuhan (secara politik tapi ye, bukan secara ekonomi). Taiwan menganggap dirinya negara berdaulat lepas dari RRC sementara RRC menganggap Taiwan adalah salah satu provinsi-nya yang memberontak (sama kaya Tibet).

  4. LOL.. bukanx mslh p.dokdo ini udh slesai ya? Ko’?? Msh lanjut trnyata.. Prcma aja ngboikot k.pop toh sprt yg d ktkn d atas mreka msh bsa akses lwt internet. Yaahh, Kcuali kalo pemerinth sna bsa krja sama om youtube bt gak ngbiarin Mv k.pop brkeliaran.lol,apadah..kkkkkk..

  5. gw setuju dgn komena netizen Korea. Urusan politik gak ada kaitan’y dgn koreanwave. Oh ya, Girls Generation sdh mnjdi bagian dunia musik Jepang. Politik gak akan bisa memisahkan SNSD dgn Sone Jepang.

  6. Ini ciri-ciri negara maju…politik dan ekonomi/entertainment harus dipisahkan. Lagipula yang pengen juga pejabat dari partai oposisi (nih orang anti Hallyu apa ?)…belum tentu khan semua pejabat Jepang setuju…masalah Pulau Dokdo ini khan emang sensitif sejak dulu….termasuk kasus Kim Tae Hee yg dulu juga sempet kena protes ama sebagian anti Halllyu Jepang

  7. Saya suka sama kalimat netizen yang ini “Saya harap Politik dan Korean Wave adalah masalah yang terpisah” harusnya jepang gak menghubungkan masalah politik sama masalah Korean Wave yang emang udah meng-global. Menurutku agak kekanakan kalau sampai gara2 pulau dokdo sampai berimbas pada artis hallyunya . mian no bashing ^^v hanya mau mencoba berbagi pendapat saya ttg masalah ini aja , kalau ada yang merasa komentar saya gak baik saya minta maaf.

  8. gak mau komen banyak2. yg jelas masalah politik (kalo bisa) jgn dikait2kan dgn dunia entertainmen. Kasian idol2 baru Korea yg berniat debut di Jepang harus dihambat karirnya gra2 masalah kyak gini. Moga aja kejadiannya gak kayak Indonesia-Malaysia yg dulu (rebutan Pulau Sipadan dan Ligitan) yg sampe harus masuk mahkamah Internasional…

  9. Gag usah pake boikat ntar juga pengaruh Kpop dan Kwave akan semakin melemah. Korea tuh mestinya sadar, kalau udah mau mengekspor budaya popnya ke luar, ya otomatis gag hanya musik ajah yang disangkutpautkan tapi udah merembet ke masalah ekonomi, budaya, sosial dan teknologi.
    Jujur ajah nih yah, gue sebenarnya mulai malas dengan korea2an semenjak gue tahu kalo orang Korea itu rasis sama orang-orang Asia Tenggara. Tau julukan mereka buat orang-orang dari Asia Tenggara? Black Asia… What the Hell…?? Mungkin buat ababil yang mentingin tampang bahkan walaupun mereka mengklaim “uri oppa/unnie is talented” sih gak masalah, but buat yang udah mature? Keterlaluan…
    Korea itu gag bisa bertahan indutrinya kalau cuman mau ngandalin pasar dalam negeri buat ngembangin industri musiknya. Teknologi tinggi yang harusnya membantu malah membuat industri musiknya mati soalnya illegal downloading dimana-mana. Senjata makan tuan istilahnya…
    Dan yang paling menggelikan? SME deklarasiin Negara Musik…. Hahahahahaha,,, makin mundur deh Kpop ini kalau udah dikuasain satu perusahaan.

    1. Menanggapi comment negatif anti Hallyu kaya gini, ane kutip nih pernyataannya Song Seung Hun, salah satu artis drama dan film Korsel dan pioneer Hallyu-wave melalui serial Autumn Tale (pairing ama Song Hye Gyo); serta punya banyak sekali fans di Jepang :
      [Interview] Song Seung Hun is Sad about the Negative Views on Korean Wave
      Song Seung Hun is a hallyu star. Do you think any new responsibilities come with that title?
      “In the past, we would make content for Korean audiences and that was it, but in the last five or 10 years, the age of Korean cultural content has come, with our dramas going overseas. Korean dramas and K-Pop have become stronger than those from Japan. It’s a great opportunity and everyone should be proud, but I’m sad that some keep denying it.”
      What do you mean when you say they’re denying it?
      “Some say that the Korean wave is a bubble and that it’ll die down soon, but after leading it for 10 years we’ve made it into a culture of its own. Still, people say that it’s a bubble and don’t look on it with kind eyes. It’s a big deal when people from overseas listen to K-Pop or watch Korean dramas and come to Korea, but some don’t know how precious they are. We need to take this across Asia and the world, but I’m sad this is happening.”
      Source : 2012-08-11 21:00 l CJ E&M enewsWorld Lee, JinHo
      Translation Credit : Erika Kim
      Tuh, masih ada yang nganggep Kpop itu seperti gelembung ? Klo cuma gelembung kok nggak ilang-ilang ya selama lebih dari 1 dekade ? Anything wrong ?

      1. Maksudnya ? Anda bisa jelaskan nggak opini anda mengenai pernyataan-pernyataan mickylove yang anda anggap Benar Semua itu ? Salah satunya mengenai penggunaan media internet (Youtube, Facebook, Twitter,etc.) untuk penyebaran Hallyuwave yang dianggap akan mematikan Hallyu Wave itu sendiri. Ha ha…itu emang disengaja untuk promosi, mbak. Kalo bukan untuk didownload bebas lalu buat apa SM, YG, DSP ent. buat akun resminya di Youtube. Inilah salah satu kreativitas mereka untuk menyentuh negara-negara jauh (lintas batas ) hingga bisa tersentuh oleh KPOP termasuk Indonesia. Media promoosinya gratis lagi…..SM Ent. aja kaget kok banyak banget fans KPOP tiba-tiba bisa banyak banget. Itulah keajaiban internet (IT/Cyberspace). Dan di masa depan nanti negara yang bisa menguasai IT/Cyber-Space itulah yang akan unggul dan menjadi lead of trend in the world

  10. semoga masalahnya gak tambah panjang deh, cepet selesai dan gak berakibat buruk bagi semua..
    @mickylove kamu anti kwave ya? ngomongnya gitu banget, semua negarakan punya stategi sendiri buat majuin ekonomi dan negaranya, kayak korea yang memanfaatkan kpop buat majuin perekonomian mereka..
    dan soal rasis itu memang wajar karena mereka sudah biasa sama satu jenis ras aja, gak perlu kaget kalo ada yang bilang gitu, kita juga harus tau dong asalnya kenapa bilang gitu, karena mereka gak biasa sama ras yang campur2,
    kamu nilai gitu karena kamu gak liat setiap perkataan dari sisi lain, kamu cuma liat dari sisi aja

    1. gw jd keinget dulu ada idol yg gak mau salaman ama org Asia Tenggara T^T
      mau mreka emang gak terbiasa ama orang ras campur kek tapi sikap rasis kyk gtu tetap tidak baik.
      Orang asia tengara juga manusia sama kayak orang korea jadi sikap rasis kayak gtu tetap tidak diperbolehkan tanpa alasan apapun. Itu bisa mengakibatkan diskriminatif , kita semua manusia seharusx diperlakukan sama tanpa perbedaan ras.
      Jadi keinget Astri Tiar pas di Was Was marah krn penjual baju di toko Korea tidak ramah…
      Gw lebih proud ma Indonesia , BHINNEKA TUNGGAL IKA

      1. iya setuju sama playnanazzy , mau mereka ga terbiasa kek itu tetep aja rasis ga baik . bukannya banyak ya wisatawan luar yg dateng ke sana dari berbagai bangsa dengan berbagai perbedaan warna kulit mungkin nanti bisa terbiasa . maap sotoy pendapat aku aja ini mah.

      2. jadi penasaran langsung nyari video diyoutube tentang rasis disana , kebetulan ketemu video tentang kayak percobaan orang canada (kulit putih) sama orang indonesia nanya jalan , tapi orang korea lebih ngbantu orang canda daripada orang indonesia.

      3. wah siapa tuh idolnya yg gak mau salaman sm org asia tenggara?
        waktu ada acara korea”an di suatu kampus yg kebetulan jg ada rombongan org korea, aku liat mereka (terutama yg cewek) kalau ngliat org lokal kyk gmn gt tatapannya, gak ramah & kyk judes gt, yah meskipun ada yg ramah & senyum (yg cowok) tp lbh byk yg jutek mukanya terutama yg cewek” tu =_=

      4. dari yg pernah kubaca di suatu situs, orang asia timur itu yg masih rasis banget sama orang asia tenggara itu emang orang korea, kalau orang jepang sama orang cina gitu malah enggak. ada aku pernah baca curhatan gitu, ada orang indonesia yg kerja di perusahaan korea itu direndahkan dan dimaki-maki sama atasannya yg orang korea, gak dihargai lah pokoknya, padahal dia kerjanya juga udah baik2, parahnya lagi perusahaan korea itu beroperasinya di indonesia. tapi buat orang indonesia yg kerja di perusahaan cina atau jepang gitu malah dihargai sama atasannya yg orang jepang atau orang cina gitu, apalagi yg emang kompeten banget. pokoknya perusahaan jepang sama cina itu bersikap baik sama pegawainya yg orang indonesia. intinya, orang jepang sama orang cina itu masih bisa berpikiran luas lah
        dan @miss kenapa kita yg harus ngertiin kenapa orang korea masih rasis ? emangnya siapa banget sih orang korea itu sampai kita yg masyarakat dunia harus memahami tindakan rasis mereka ? amerika yg udah segitu berkuasanya aja masih terus berusaha mengatasi isu rasisme di negara mereka, dan jepang sama cina juga awalnya cuma satu ras, tapi mereka bisa nggak serasis orang korea. kamu yg harusnya melihat dari sisi lain

      5. He he…ente nggak boleh seenaknya mengeneralisir seperti itu…..nggak semua orang korea itu rasis sama halnya sperti kita orang Indonesia…..lo sendiri apa punya kenalan orang korea, ane sendiri pernah punya, doi Guru Bhs. Korea ane…ramah en lucu, doi dan keluarganya ngajarin ane & teman-teman kampus ane Bahasa korea gratis, nonton film Korea sama-sama, ampe nonton bola sama-sama…emang kalo sepintas mereka agak kaku & tertutup, tapi kalo udah kenal baek banget kok, ane banyak belajar dari doi sekeluarga terutama disiplin & kebersihan. Terharu deh gue…
        Klo masalah dimarah-marahin pedagang, nyokap ane juga pernah tuh dimarahin (bahkan diusir) ama orang Arab waktu belanja di Tanah Suci kemaren, jadi masalah rasis itu nggak hanya di Korea, negara lain juga ada, tergantung individunya mah kalo itu…

      6. Satu lagi…di daerah ane juga deket ama Perusahaan Korea, ane kenal ama beberapa di antaranya (Mr. Won…you see me? he he…dasar geje), karakternya ?beragam…nggak semua ramah tapi juga nggak semua galak, mereka terkesan agak pendiam dan bicara seperlunya tapi ya itu tadi kalo udah akrab nggak ada bedanya dah ama orang Indo….

      7. menurutku kelakukan rasis tergantung individu..jngn nyamain semua orang korea kyak gitu.
        aku sudah banyak brtemu dengan orang korea, dan mereka ramah2..g tau apa aku yg beruntung ketemu dengan orang korea yg ramah..tpi mereka salaman mau kok, waktu berpisah pun, mereka mau berpelukan..

    2. tp apapun alasannya rasis tdk dbenarkan mbk, apalgi korea skrg booming bgt industri musik n drmax ya seharusnya d kikis sedikit dm sedkit atw dhlangkan skalian sikap rasis tsbt..

      1. Nggak semua Orang Korea itu rasis sebagaimana nggak semua Orang indonesia itu nggak rasis. Kalo mau liat yang betul-betul rasis tuh orang Korut, paling anti ama Amrik, Jepang ama (saudara tuanya sendiri) Korsel. Semua tergantung individunya masing-masing, dan patut diinget faktor kebudayaan juga menentukan. Ane dulu pernah nonton acara KBS Happy Together yg mengundang ekspatriat2 termasuk dari Asia Tenggara bermain bersama, sumbangan untuk daerah-daerah yang terkena bencana di Asia tenggara,…yang begini ini masih dibilang rasis ? ck ck ck…..please open your mind guys….kenali pengetahuan kalian tentang Korea lebih jauh…think wise jgn gampang dikomporin…..

      2. He he…..maksudnya semua acara di televisi Korsel itu fake semua macam variety show gitu ? Terus sampe ngundang Suju untuk ngebantu pasien anak dari Indonesia berobat di Korsel palsu juga ? Acara yang mempertemukan ekspatriat asing dengan keluarga di negara asalnya (padahal disaksikan banyak orang lho) palsu juga ? Acara yang menceritakan kehidupan tenaga kerja asing di Korsel termasuk dari Indo palsu juga ? OK, kalo lo nggak percaya TV, trus gimana dengan kisah perkenalan ane & guru Bahasa Korea ane…palsu juga dan itupun tetap nggak mengubah pandangan kalian tentang orang Korea……ane nggak juga terlalu mendewakan orang Korea, karena terkadang sikap mereka bisa jadi kita anggap arogan / kasar (menurut budaya kita) sementara bagi mereka lumrah dan inilah keragaman budaya, tapi ane kurang setuju pandangan sempit bahwa semua orang Korea itu rasis….OK

      3. klo menurut aku yg acara suju nolongin anak indo itu fake lho. aku ma temen2 juga setuju ada yg aneh.kenapa? soalnya ceritanya anak itu kn dari keluarga *maaf* m*s**n, (mungkin) punya tivi 1 dan tidak ada akses internet tapi waktu ditanya lagu suju apa yg paling disuka dia lngsung jawab mr simple, pdhl waktu itu mr simple masih masih baru. mungkin udah booming d korea tapi belum booming d indo dalam arti di setiap acara, contohnya acara gosip, sering muter lagu itu. acara tv indo yg negbahas lagu mr simple itu dari suju kn acara music2 yg apa saya lupa judulnya d indosiar…dan itu acaraya belum ada klo ga salah pada waktu acara suju itu. palingan acara kpop lain itu d o chanel itu kan yah. ga tau kenapa jawaban anak itu agak ga real menurut saya. klo dia jawab sorry sorry sih saya percaya. trus yg paling ngeyakinin saya klo itu ada unsur fake nya (mungkin tidak semua, mungkin cuma beberapa bgian) adalah ekspresi kyu. kyu itu member yg paling ga bisa bohong,,,apa yg dia pikir ato rasa keliatan dari tampangnya. selama member suju ketemu ma anak itu ekspresi dia aneh, ga natural. untuk informasi bias saya d suju adalah kyu jadi saya lumayan sering merhatiin ekspresi wajahnya. inget waktu g.na ma suju comeback? waktu g.na ma leeteuk ngomong (n hyukje tegang d belakang n ga bercanda2) c kyu nahan ketawa gitu ngeliatan mereka.
        yah saya c percaya niat ma tujuan acara ini bener2 baik. dan memang ga semua orang korea rasis. banyak yg baik, tulus, dan penolong. saya berkomentar krn tertarik sama poin yg km sampaikan. saya cuma mau menyampaikan pendapat dan analisis saya aja. piiis tolong jngn benci saya krn nulis ini

  11. waduh…gtu bgt ya
    dri dulu mslh pulau dokdo ini gk slse2
    sampe2 K-Pop jdi korban jg
    yaah…moga masalahnya cpet kelar dech
    dan dua negara itu aman2 saja,aamiin…….

  12. laahhhh??? bigbang hari ini malah tampil d M-Station jepang gtu kok..
    malahan tgl 26 bakal tampil d A-nation… g ngaruh palingan -_____-

  13. Sebenarnya menurut gw JPOP lebih keren loh daripada KPOP
    JPOP itu musiknya orisinil & kreatif gak kayak KPOP yang cenderung kebarat baratan atau terobsesi ama Amerika
    Di JPOP kita gampang menemukan grup yg keren unik talented mau yg gotchic ada,yg cute ada,yg mature ada, visual kei juga hasil dr jepang yg skrg boom bgt di tambah anime anime nya yg amat teramat keren doramanya juga tidak kalah dari Kdrama
    Sementara Kpop hampir semuanya segenre dgn sistem promosi yg sama bikin borring
    paling beberapa yg emang beneran keren kayak menurut gue BIGBANG & AFter School musik mrk gak terlalu borring
    Dan JPOP punya AKB48 yang sangat keren dari segi musik,outfit maupun humor member.Arashi juga,KAT TUN.Bahkan Rookie macam Nogizaka46 juga udah keren.
    Acara VS Game Show Jepang juga gak kalah oke bahkan ada yg udah dicontek Korea.
    Jadi Jepang gak perlu khawatir. Dari segi Entertaiment asli JPOP tanpa KPOP yg debut berjamaah disana kayak orang latah JPOP lebih 1000x keren.
    Terutama AKB48 gw akui konsep tiap lagu mrk slalu oke *clap

    1. He he……kalo ini sih namanya pendapat subyektif, setiap orang punya sense beda-beda, ada yang suka KPOP, JPOP, MANDAPOP, BRITPOP, WESTPOP….kalo ane anggap AKB48 itu musiknya ngebosenin gimana (jangan tanya vokal ya, karena ampe sekarangpun ane kadang -kadang masih bingung karena suara personilnya ampir sama) ? Gaya tariannya Arashi ama Kattun aneh kaya melayang-layang, kurang kompak kayak Infinite gimana ? Acara Runningmannya SBS lebih menarik daripada AKBingonya AKB48 gimana ? Ini semua tergantung pada masing-masing individu-nya ada yang cenderung memilih JPOP atau memilih KPOP. Tergantung seleraaa lah bro….pandangan dan selera kita khan nggak harus sama dengan orang lain…..dan ane sendiri memilih KPOP walopun ane juga sedikit suka JPOP

      1. para idol grup jepang kayak akb48 dan sodara2nya, momusu dan sodara2nya, dan anak2nya johnny’s (arashi, kattun, news, dll) emang nggak kayak idolnya korea, yg namanya idol di jepang itu, emmmm….. gimana ya jelasinnya ? mereka nggak dituntut seketat di korea gitu deh, vokalnya nggak setotal grup k-pop (makanya suaranya susah dibedain, aku suka kattun udah beberapa tahun, dan sampai sekarang aku masih kesusahan bedain suara mereka, padahal suara mereka itu beda2, tapi kalau nyanyi jadinya sama semua), dancenya juga nggak sekeren grup k-pop, acara2 tv mereka juga banyakan lebih ditujukan buat fansnya, biarpun ada juga yg buat masyarakat pada umumnya, tergantung popularitas si idol itu sendiri. dan gaya ngelawak jepang kan beda sama korea, kalau nggak biasa jelas rasanya nggak begitu asyik acara2 jepang itu.
        di jepang, idol grup itu punya definisi yg beda lho dgn boyband girlband, idol grup itu di jepang lebih ke semacam grup tempat mereka untuk mengasah skill mereka sebelum jadi artis profesional, makanya sistem idol grup di jepang itu banyak yg pakai sistem graduate, biarpun ada juga yg enggak, kayak boyband2nya johnny’s, cuma sebagian kecil dari member2 idol grup itu yg akhirnya beneran jadi penyanyi profesional dgn lagu2 yg lebih bertekhnik (contoh : goto maki mantan member momusu), kebanyakan malah jadi aktris atau model atau justru tenggelam setelah keluar dari grupnya, atau lagunya tetap gaya idola, ya gitu2 aja jadinya. arashi sama kattun itu dari jaman baru debut sampai sekarang gaya lagunya ya gitu2 aja, nggak ada peningkatan skill vokal yg signifikan. adanya malah skill akting mereka yg meningkat pesat. dan sebagai idol, imej mereka dijaga banget, lebih ketat daripada di korea, misalnya betul2 gak boleh pacaran (di korea masih ada toleransinya, tapi di jepang member idol grup yg ketahuan pacaran bakal didepak tanpa ampun, nggak peduli dia yg paling ngetop atau justru leadernya, udah banyak yg kena beginian), yg masih dibawah umur nggak boleh merokok dan minum alkohol (anggota grup2 johnny’s banyak yg kena nih, dikeluarin dari johnny’s sih enggak, tapi yg kena bakal diabsenkan tanpa batas waktu sebagai introspeksi)
        jadi di jepang, yg namanya idol grup itu lebih ke “sebuah grup yg menjadi idola masyarakat luas” makanya lagu dan dancenya nggak seskilled grup k-pop, soalnya lagu mereka cenderung lagu2 yg asyik dinyanyiin rame2, makanya musiknya begitu2 aja. begitu juga dancenya, tapi kebanyakan orang emang nggak tahu ini. fansnya jkt48 itu marah lho kalau jkt48 disebut girlband. kalau mau dengerin lagu jepang yg nggak ngebosenin serta vokal yg oke, jangan dengerin para idol grup itu. dan boyband girlband di jepang itu lebih condong serius ke musik daripada ke hal2 lain. contoh girlband jepang itu kayak SPEED (kalau nggak tahu cari tahu aja), dan boybandnya itu kayak EXILE (ini bisa digolongkan boyband lah, biarpun dancernya lebih banyak daripada vokalisnya)
        aku suka banget musik jepang tapi juga pilih2 soal lagu2 para idol grup, sama kayak pendapatmu, menurutku lagu2nya juga ngebosenin karena tipenya ya mirip semua, dan aku suka kattun karena musiknya lebih ngerock aja, jadi lumayan beda sama grup johnny’s yg lain. jadi kalau dengerin lagu jepang aku lebih pilih dengerin band2nya, solois2nya, dan lagu2 anime. biarpun beberapa lagu anime vokalnya annoying banget (cempreng + melengking gila, nusuk telinga), tapi biasanya cuma di anime2 tertentu yg karakternya imut2 gitu, kalau animenya ratingnya lebih dewasa vokalnya jadi normal atau dinyanyiin same penyanyi top, dan itulah yg kudengerin. emang semuanya masalah selera sih, aku justru lebih cenderung ke j-pop karena aku lebih suka gaya musik dan pilihan nada2nya, suka lagu k-pop ya kurang mendalam, biasanya cuma suka lagu2 title track para penyanyi2 atau grup2nya aja (karena bagiku selain title track, lagu2 yg lain kebanyakan nggak spesial2 amat, nggak seasyik title tracknya lah menurutku, sedangkan lagu2 jepang seringnya kudengar satu album pasti banyak lagu yg bukan lagu andalan tapi sama asyiknya atau malah aku lebih suka lagu itu daripada title tracknya, dan ini MENURUTKU ya), hehehe, selera emang subjektif banget ^^
        astaga, panjang banget komenku =_=

    2. Menurut ane sih kalo Off vocal ane sih lebih milih JPop tp kalo Vocal ane milih Kpop,
      AKB lagunya bagus,cuman rada bingung beda2in siapa yg nyanyi siapa,tp kalo sub-unitnya sih jelas bagian siapa gitu.
      Prefer dua-dua nya sih.
      Cmiiw

  14. Hallyu-nya KorSel juga pada awalnya Japanophile, karena berjuang bersama terus belajar dengan penuh tekad mewujudkan mimpi dalam kurun waktu 2 dekade mereka bisa sukses seperti sekarang. Kita-GenerasiMudaIndonesia-juga bisa mulai dari mencabut akar paling dasar dari KKN i.e, berharap imbalan jasa untuk setiap perbuatan yg dilakukan untuk orang lain, nyontek pas ujian, nyogok demi masuk sekolahan favorit dan masih banyak kecurangan lainnya yang walaupun tidak kita lakukan tapi orang2 disekitar kita biarkan berbuat seperti itu KAPAN KITA AKAN KELUAR DARI LINGKARAN SESAT INI???

  15. Kadang2 yg bikin kurang suka adalah netizen korea kdg2 berlebihan..mgkn rata2 negara maju lbh ngurusin artis2 ato seputar itu drpd negara berkembang yg lbh sibuk ngurusin soal makan.
    #maaf,no bash..cm komen

    1. iya setuju, bahkan beberapa orang yang berkecimpung di dunia entertain berpendapat kalo netizen korea gak dewasa justru akan menjadi titik balik kehancuran korean wave. simplenya sih korean wave di hancurin ma masyarakat koreanya sendiri.

  16. yah, untuk sekarang, bisa dibilang sebenarnya mustahil industri hiburan korea bisa ngalahin industri hiburan jepang, industri hiburan korea yg kita sebut korean wave ini masih sangat baru, masih panjang perjalanan mereka untuk menemukan posisi yg kuat yg sangat berciri khas korea, ketinggalan jauh dgn jepang yg industri hiburannya udah stabil, jadi kurasa sebenarnya emang nggak perlu lah ada pemboikotan korean wave di jepang. emang benar korean wave itu gembar-gembornya luar biasa, tapi hasilnya di jepang ? hanya menempati posisi yg kecil di industri hiburan jepang
    tapi yah, kalau masalahnya udah ada hubungannya sama politik, semuanya jadi dipermasalahkan, susah kalau udah berurusan sama politik, nyangkut aja ke semua bidang, mainnya sensi-sensian, ribet dah =_=

    1. Ha ha ha…..siapa juga yang niat mau ngalahin industri hiburan di Jepang, yang ada tuh market musik-nya Jepang itu lah yang mengundang Kpop hadir di sana, itu juga karena fans-fans Kpopnya Jepang dirasa sudah cukup banyak dan menguntungkan baik bagi agensi Korea maupun agensi Jepang yang kerjasama ama agensi Korsel. Yah, ada gula ada semut….yang penting khan nggak melanggar peraturan & nggak maksa orang jepang untuk suka Kpop khan ?

  17. I Love K pop i Love J pop. I love I pop too. mrk punya ciri khas dan keunggulan masing..jd g ush membandingkn satu sama lain.
    N shrsny tdk ush cmpur adukn k dlm mslh politik. Music itu universal shrsny itu bs d jd alat pemersatu & perdmaian. ^^

  18. Pindah ke Cina aja>>>tapi di Cina agak sulit sepertinya…Orang Cina lebih suka produk dalam negeri.
    Gak bisa dipungkiri banyak artis” korea dapat uang banyak dari Jepang,efeknya malah J pop ketutup>>>Kudu di stop ney,biar gak banyak yang masuk ke Jepang>>>Masalah pulau belum beres,,,ney masalah sensitif,gak mungkin bisa dilupakan.Biarpun masalah udah dapat terselesaikan ntar,tapi gak bakal bejalan mulus buat orang korea masuk ke Jepang.
    Untung JYP nation udah selesai concert+WG gak begitu tergantung ma Jepang,Miss A baek” aja di Korea+Cina>>aman>>wkwkwk…

    1. Cina emang direncanakan jadi future-marketnya Kpop (bosnya SM ent., Lee soo man pernah menegaskan hal ini) mengingat pertumbuhan ekonominya yang diperkirakan melebihi USA 5 tahun lagi; yah terlepas dari kasus pembajakan & illegal download-nya ye…..

    2. Jpop ketutup?
      dengan jutaan single akb48, dengan tur arashi sekali jalan di jepang yg dateng 880ribu orang lebih, dengan Mr. Children yg jualan jutaan kopi padahal udah puluhan tahun barengan itu? dengan itu jpop dikatakan ketutup? dengan 50 juta kopi ayumi hamasaki?
      mungkin kamu yang harus lebih membuka mata. Kpop yg sukses di jepang dan disukai, juga bertahan disana, adalah mereka yg mau membaur sama musik jepang, sama bahasanya, kebiasaan dan budaya meskipun pastinya gk menghilangkan jati diri..

      1. Maksudnya dengan banyaknya GB/BB korea yang pada berdatangan dengan mudah ke Jepang baek yang senior/baru yang gak keitung jumlahnya…
        Malah ada GB/BB korea yang debut di Jepang dulu sebelum di korea sendiri.
        Seharusnya Jepang memang memfilter GB/BB korea yang masuk Jepang,biar bisa ngangkat J pop ke mata dunia,so gak cuman K pop aja yang booming dunia.Gimanapun pemerintah juga pengenlah industri hiburan Jepang sukses di dunia kayak K pop…
        Gak bisa dipungkiri sekarang K pop lebih sukses di dunia daripada J pop kan???ney bukan hanya sukses di dalam negeri doang loh.
        Mao gak mao semakin banyak GB/BB korea ke Jepang,makin banyak saingannya juga kan buat J pop???Pasti bakal ngaruh ma J pop dong…
        Yang kamu contoin kan cuman beberapa penyanyi Jepang+sukses hanya di dalam negeri/beberapa negara mungkin>>>Dan juga yang tu 88 ribu orang datang,memang Jepang katanya terkenal ma concert nya cos show di tivi penampilannya kepotong,fans biar bisa leat penuh idola Jepangnya ya cuman lewat concert so wajar tiap concert di Jepang pasti membludak.Ditunjang fans Jepang yang royal ma idolanya…

      2. @you_a
        yg ditunjukinnya emang yg sukses besar, tapi yg suksesnya tergolong moderat (alias bukan yg super booming) juga banyak kok yg masih bisa nandingin grup2 korea yg debut di jepang. tahu kana nishino ? atau nana mizuki ? atau ayaka ? ai otsuka ? atau band rock semacam the gazette atau uverworld deh. setahuku karir mereka adem ayem aja tuh. adanya grup2 korea debut di jepang nggak segitu ngaruhnya sama pasar jepang. apalagi buat fans2nya akb48 dan grup sejenisnya, grup2nya johnny’s, serta band2 rock jepang, fans mereka bisa dibilang hampir tak terusik. liat aja di tengah ramenya grup korea yg debut, single akb48 tetap aja terjual jutaan kopi. uverworld yg kubilang itu musiknya betul2 rock, dan penjualan singlenya rata2 60 ribuan kopi, itu jumlah yg besar mengingat genre musik yg mereka bawakan. pasar j-pop emang kalah kalau saingan sama k-pop di luar negeri, karena j-pop cenderung tetap konsisten dengan gaya jepangnya, sedangkan k-pop menyesuaikan diri dengan musik barat, lagian kebanyakan musisi jepang sasaran pasar utamanya emang dalam negeri, kalau mereka ekspansi ke luar negeri (kayak utada hikaru atau jin akanishi) musiknya juga berubah lebih kebarat2an. ini masalah sasaran pasarnya. lagian berapa grup korea sih yg tergolong cukup sukses di jepang dgn penjualan single atau album diatas 50 ribu kopi atau malah diatas 100 ribu kopi ? bandingkan dgn jumlah musisi jepang yg single atau albumnya terjual dgn jumlah yg sama. kamu bakal nemuin banyak nama yg bahkan nggak pernah kamu dengar sebelumnya, dari genre yg lebih beragam pula. dan pemotongan perform di tv itulah yg sangat membantu kesuksesan konser dan album mereka, itu kebijakan yg bagus, sebenarnya

  19. berarti kalo k-pop / k-wave dilarang, berarti artis-artis kpop udah ngga boleh promosiin atau ngadain tour lagi dong? kalo iya beneran, kasian banget macem cassie sone elf vip dll yg bisa dibilang di jepang paling banyak fansnya. semoga cepet selesai deh masalahnya

    1. Tenang aja bro, lo khan liat tanggapannya fans Kpop-nya Jepang, klo pun konten Kpop dilarang mereka tetep bela-belain nyari dari internet, nggak boleh konser di Jepang ? ya dateng aja langsung ke Korsel nonton konser gayo-nya Kpop di sono…khan fans Jepang itu terkenal loyal dan royal ama artis Kpop yang disukainya, dan jadi salah satu sumber devisa yang cukup besar bagi pariwisata & industri musik Korsel. Banyak jalan menuju Seoul kok he he he…

    1. Tohoshinki tetep dianggap Jpop oleh fans-nya di Jepang tetapi dianggap sebagai artis Kpop (Dong bang Shin Ki) bagi fans-nya di Korsel….gimana ? adil khan he he he….

  20. hmmm menurut aku k-wave sekarang ada baik nya n ada ganya tergantung dliht drimnanya aja, aku sendiri udah tau kpop n udah lngsung suka thun 2006 silam n bertahan sampe sekarng n kedepanya^ .. dimana cman segelintir orang aja yg suka bahkn tau kpop. ga kayak sekrng khusunya di INA sendiri yg dah bner2 demam. kalopun nanti k-wave udah pudar tergantung dri msing2 orangnya aja kalo mg dia bener2 suka bukan cmn sekedar ikut2n yaaaa ga bakl terpengaruh, bakal tetep suka walaupun yg berbau kpop udah gada ditipi,radio,majalah,dll

  21. Aku cuma mau ngelurusin kasus tersebut. Di kampusku bekerja sama dengan kampus di Korea. Temenku banyak yang dari Korea, mereka sangat ramah, bahkan beberapa dosenku dari korea, mereka sangat ramah terhadap warga sekitar bahkan mereka coba belajar bahasa Indonesia dengan baik meskipun terbata-bata. Sebenarnya yang sensitif serta kurang ramah atau sara tergantung setiap individu, bahkan aku pernah pertukaran pelajar di Korea, orang sana sangat open terhadap warga asing, bahkan ras seperti Asia Tenggara, meskipun agak kesulitan dlm bhs Inggris, mereka tetap berusaha meladeni pertanyaan kami. Terima Kasih

  22. Efek Hallyu > bnyk grup muncul > korea penuh sesak o/ idol grup > mencoba cari tmpt d JPN yg terkenal sbg pasar musik terbesar no.2 dunia > jika JPN membatasi atau bahkan menolak kpop > idol grup akan “lari” ke negara2 asean/asia tenggara.
    .
    Sbg negara yg tmsk telat kena gelombang hallyu, Indonesia pny bnyk fans kpop yg mulai menjamur dsini.
    Dan bangsa kita adl bangsa “pemakai” artinya bangsa kita mudah sekali menerima dan mengkonsumsi hal2 baru yg msk ksini, tmsk kpop. Dlm 1-2 thn ke dpn Indonesia akan diserbu o/ grup2 korea. Tiap bln pasti bakal ada konser/showcase/fanmeet dsini.
    .
    Sy ga membahas ttg politik ato rasisme. Itu biar jd urusan masyarakat sana, toh kita jg pny masalah sendiri sbg bangsa Indonesia.
    .
    Sy mengajak tmn2 u/ berpikir positif n mengambil hikmahnya. Jika JPN beneran membatasi/melarang kpop di negara mrk, pastilah grup2 itu lari k negara Asia laennya. Indonesia pasti dilirik o/ agensinya idol kok, yakin deh. So siap2 aja nabung ato cari pekerjaan, krn 1-2 ke dpn bnr2 akan terjadi kiamat… Kiamat dompet maksudnya saking bnyknya grup yg menyerbu ksini heheee… 😀

  23. SHINee ku gmn???? mereka kan mau ngeluarin album di Jepang.
    aduh pak politisi jgn main boikot segala lah, politik ama dunia hiburan itu beda
    Dan semoga peluncuran albumnya g terganggu dg msalah ni

  24. Bukannya membela Korea, beberapa Jurnal Internasional, ttg business & Management, beberapa penelitan para ahli bisnis dan tmanajemen menyebutkan bahwa Korea telah membuat Country branding terlebih dahulu dibandingkan product branding, sehingga ketika country branding semakin kuat, maka akan berdampak terhadap local product di mata internasional, seperti Samsung, LG, Hyundai, serta K-Pop, mereka sekarang terkenal di mata internasional, seperti Amerika Serikat dan Jepang, mereka membangun dulu country branding sehingga barang-barang mereka termasuk industri hiburan mereka tetap laku, sehingga ini akan mengakibatkan tidak hanya sebatas trend belaka, akan tetapi dalam waktu long term atau jangka panjang, contohnya, industri hiburan di Amerika dan Jepang tetap terkenal hingga saat ini, begitu pula Korea dengan Hallyu Wavenya. Tahun 1960 an PBB menetapkan Korea sebagai negara miskin, tetapi saat ini mereka masuk kedalam negara maju di dunia, HFI index Korea nomer 15 dunia. Mengapa demikian terjadi karena negara maju termasuk Jepang dan Korea melalui segala sesuatu selalu long term oriented, termasuk K-Pop dan J-Pop di dalamnya, jadi mereka tidak takut terkena kantong kering atau pengangguran. Terima Kasih

    1. Singkatnya kedua negara tersebut (Korsel & Jepang) bisa maju karena punya kerja keras, disiplin, profesional, visioner, kreatif dan inovatif.

  25. Menanggapi comment negatif anti Hallyu kaya gini lagi-lagi ane harus repost comment, ane kutip nih pernyataannya Song Seung Hun, salah satu artis drama dan film Korsel dan pioneer Hallyu-wave melalui serial Autumn Tale (pairing ama Song Hye Gyo); serta punya banyak sekali fans di Jepang :
    [Interview] Song Seung Hun is Sad about the Negative Views on Korean Wave
    Song Seung Hun is a hallyu star. Do you think any new responsibilities come with that title?
    “In the past, we would make content for Korean audiences and that was it, but in the last five or 10 years, the age of Korean cultural content has come, with our dramas going overseas. Korean dramas and K-Pop have become stronger than those from Japan. It’s a great opportunity and everyone should be proud, but I’m sad that some keep denying it.”
    What do you mean when you say they’re denying it?
    “Some say that the Korean wave is a bubble and that it’ll die down soon, but after leading it for 10 years we’ve made it into a culture of its own. Still, people say that it’s a bubble and don’t look on it with kind eyes. It’s a big deal when people from overseas listen to K-Pop or watch Korean dramas and come to Korea, but some don’t know how precious they are. We need to take this across Asia and the world, but I’m sad this is happening.”
    Source : 2012-08-11 21:00 l CJ E&M enewsWorld Lee, JinHo
    Translation Credit : Erika Kim
    Tuh, masih ada yang nganggep Kpop itu seperti gelembung ? Klo cuma gelembung kok nggak ilang-ilang ya selama lebih dari 1 dekade ? Anything wrong ? Klo segitu gampangnya Kpop musnah kok ya masih banyak artis KPOP yang ngadain konser ke luar negeri, KPOP dijadikan salah satu perbendaharaan kata di Kamus Bahasa Inggris Oxford, 2NE1 & Psy sukses masuk Chart Billboard USA, Suju sukses masuk Oricon Chart Jepang…..huh sekali lagi anything wrong ?
    Reply

  26. jepang tegas ya,langsung ambil tindakan,coba indo kaya gitu juga ngelarang semua yg berbau malay masuk indo *ehh

  27. yang comment negative tentang korea………shut up !!
    terserah apapun yang kalian bilang kpop akan tetap berkembang walaupun tanpa jepang sekalipun…………….
    toh masih banyak juga negara yang lain
    apa ?? orang korea rasis……
    kklau blm ngalamin sendiri mnding nggak usah komen daripada mendengarkan cerita………
    kita juga orang indo blm tentu semuanya baik ………………atau orang jepang blm tentu juga semuanya baik pasti ada aja yang rasis

  28. gue pernah baca buku taiko tentang zaman sengoku ato zaman 3 jendral terbesar di jepang yaitu oda nobunaga, tokugawa ieyashu, dan toyotomi hideyoshi. di situ banyak banget pembelajaran yang gue ambil salah satunya adalah ‘orang2 dengan mudahnya mengatakan mereka tau besarnya gunung padahal yang mereka lihat hanya separuhnya ato bahkan belum pernah melihat sama sekali hanya sekedar mendengar dari perkataan orang2 yang belum tentu benar. saat kamu mendaki gunung kamu tidak tahu seberapa lebar dan luas gunung itu’….dunia ini hidup miliaran manusia yang punya hati, pikiran saat kamu melihat dan merasakan sesuatu lihatlah sebaik2nya jangan melihat seperti orang buta. saat hanya beberapa orang bersalah lalu orang satu negara ikut disalahkan. gw berharap qta semua bisa ambil pelajaran yang baik dari korea,jepang atau cina yang jelek dan yang tidak cocok untuk culture indonesia tidak ditiru karena bagaimana pun qta2 lah penerus bangsa tugas kita membrikan kontribusi yang kreatif untuk indonesia bukannya duduk diam dan menunggu kehancuran orang lain dan negara yang kalian benci jangan2 malah kalian sendiri yang hancur lebih dulu …..btw korea selatan sama indonesia hari kemerdekaannya cuma beda dua hari lo di tahun yang sama karena emang saat itu sama2 dijajah jepang tapi coba liat sekarang bedanya jauuh banget padahal korsel juga harus hadapi perang saudara selama puluhan tahun…
    jadilah orang yang berpengetahuan luas dan berpendidikan , caramu berpendapat walaupun cuma d blog kecil ini menunjukkan seberapa luas pengetahuanmu dan pendidikanmu.

  29. SToooooop….
    Gwe ikutan akh kontroversi kya gini serru…!!!
    Aku benerin yah.. Smuanya
    Sebenernya… Siapa yang bilang org asia tenggara black itu emang orang korea.
    Sebenernya… Siapa yang bilang org korea oplas-an itu memang asean. *gwe gk nybutin indo ajh yg bilag.. But orag may juga gitu.
    Intinya… Hampir 90% kebanyakan wanita korea ajah yag bilang asean lutung.. Itu pun wanita korea apa ajah. Wanita yang bangga atas wajah barunya alias oplas…
    Dari wanita oplas dibgi 2 ada yang bersyukur ada juga yang bangga atas hasil oplas-nya.
    Berarti yang bangga menghargai dan terObsesi. Yg bangga… Ya itu hasilnya mengejek.. Orang dan ras.
    Brarti cwe korea ke cwe asean.
    Akh enggak.
    Trus ada juga kok yg laki lkinya..
    Siapa??
    Tenang kan ada 10% lagi..
    Laki laki yg kya gimana
    Laki laki yag jiwa prempuan alias banci.. Yg mlkukan oplas.. Ikut2 kya cwe.. Ngerumpi eM.
    Trus yang pronya siapa.
    Semua laki-laki korea dan wanita korea yg normal dan natural yg suka sekali padawanita dn laki2 indonesia pada bentuk wajah oval. Serta mata bulat khas indonesia.
    Seperti tim hwang suka wanita indo… Uuuuuh.
    Dan iri pada laki2 dan wanita indo.
    Org korea milih kawin ke luar negri demi memperbaiki keturunan.
    Truz gmna dgn org indo yg bilang opplasan korea…
    Barang siapa orang korea yg bilang ane lutung.. Brarti ksimpulannya… Zudah zlas orang yg bangga dg wjh barunya..

    1. nice inpo 😀
      mmh, kamu dapet berita ini dari mana, dapet angka 10% & 90%? Gue juga pernah denger sih, kalo katanya orang Korea ngga terlalu suka sama wajah melayu. Katanya juga agensi2 Korea bakal langsung nolak cewe/cowo dengan muka melayu buat jd talent-nta. Tp itu aku cuma denger dari temen, ga pernah baca sendiri dari sumber yg terpercaya. Kalo kamu punya link beritanya, mohon di share 🙂 Berita kaya gini sensitif sama unsur SARA, akan lebih baik kalo ada sumber beritanya. Kamsahamnida 🙂

  30. Buat siapapun yang menyangka saya adalah anti kpop wave or whatever anda salah besar. Saya ngikutin Korea semenjak masih dipengang sama BoA, Shinhwa dimana akses ke mereka bener-bener terbatas. Percaya atau tidak, saya sudah lama tenggelam di dunia Korea2an. Lebih dari separuh umur saya mengikuti berita-berita maupun skandal-skandal artis Korea. Hanya karena seseorang nulis sesuatu yang tidak sependapatan dengan anda-anda semua dianggap anti hallyu. Itu namanya generalisasi dan itu kesalahan berpikir…..
    @Hallyu Wave, sayangnya anda ngutip berita tanpa dielaborate lebih jauh. maksud anda ngasih berita seperti itu apa? Penggunaan teknologi seperti yang anda katakan itu kenapa saya katakan sebagai senjata makan tuan? Lihat saja, penjualan dengan jumlah 100k sudah dianggap luar biasa. Bandingkan dengan penjualan album penyanyi-penyanyi Indonesia. Gak usah deh mau dibandingin sama artis-artis Amerika atau Inggris. Kalau alasannya soal jumlah penduduk Indo>Korea itu juga gak masuk akal, karena pendapatan perkapita masyarakat Korea berkali-kali
    lipat dengan Indonesia. Lantas kenapa penjualan album di sana tidak sebaik penjualan album Indonesia (fisik maupun digital)?
    Suka korea sih bisa-bisa ajah yah, hak azasi lagi. Anda tahu gag sejarah kenapa Hallyu jadi bisa sebesar sekarang? Itu dipersiapkan oleh pemerintah Korea dari dulu dengan basic “PENAMPILAN” Pemerintah Korea bikin pemetaan wajah antara Orang Korea, Jepang, China bahkan Thailand. Sampai akhirnya Korea bisa masuk ke jaman yang baru dimana “mata bulat, wajah bentuk v, hidung mancung” menjadi ciri khas artis-artis sana. Pondasi mereka itu di visual, makanya gue bilang gak akan bertahan lama. Sekarang ajah, traveler dari berbagai negara di dunia heran banget sama obsesi orang Korea terhadap kecantikan yang tidak sehat, rasisme mereka.
    @miss : hehehehehe,,, kebiasaan mikir yah mbak kalau orang yang “ngritik” Korea itu anti wave? Itu kesalahan berpikir gak, udah ngambil asumsi awal. Emang bener strategi masing-masing, toh gue gak nyalahin deh keknya. Gue cuman bilang, kalau melihat taktik-taktik yang dijalankan sama Pemerintah Korea dan para marketernya mereka, tidak akan bertahan lama tanpa perubahan misalnya hal yang paling mendasar adalah rasisme. Negara2 maju di dunia ini concern sama masalah ini mbak. Kalau Korea masyarakatnya masih gak bisa berpikir terbuka yah jadinya preseden jelek bagi negara itu.

    1. Ha ha ha….Bravooo….ini yang gue suka. Opini kaya gini nih yang gue cari. Separuh umur anda dihabiskan untuk Korea ? Jadi posisi anda ini sebagai apa ? Kritikus, fans ato pengamat skandal-skandalnya artis-artis Korsel ? Penjualan album 100K aja mereka udah senang ? Ya wajar dong senang….apalagi kalo lakunya di Jepang yang fansnya loyal & royal (beli segala-galanya termasuk Album fisiknya & nilai tukar Yen yang tentu saja nggak kalah ama US Dollar). It’s business man !
      Lo sendiri bilang kalo di Korsel sono penjualan Album kurang bagus terutama album fisik (karena disono lebih banyak yang download digital). Lo bandingkan aja ama jaman BOA, Shinwa, HOT yang penjualan album fisiknya bisa ratusan ribu; karena waktu itu album digital belon ada. Lalu klo kaya gitu gimana….pasrah? Mo ngeliat pasar musik di sono bangkrut gitu ? Yah, nggak mungkin lah agensi musik besar kaya SM, JYP, YG ent nggak muter otak. Mereka berpikir kreatif gimana supaya tetap bertahan, belon lagi menghadapi persaingan ketat dengan agensi-agensi musik lain yang giat mendebutkan artis baru. Salah satunya menggandeng Youtube untuk promosi artis-artis mereka. Hasilnya ? KPOP hampir dikenal di seluruh dunia, kecuali sebagian Afrika & India. Nah untuk menambah keuntungan yah promosi juga ke negara-negara yang pasar musiknya kuat kaya Jepang, sebagian eropa dan USA serta Amerika Latin. Mereka mulai sedikit demi sedikit, bikin planning market-strategy, kerja keras bro en nggak gampang untuk bisa masuk ke situ dan memperkenalkan KPOP ke negara-negara yang bahkan mungkin kenal Korea cuma lewat merk Samsung ama bebek panggang Korea aja.
      Hahah…masalah PENAMPILAN. Yah, wajarlah setiap artis khan emang perlu tampan & cantik karena public figur. Kira-kira klo wajah Justin Beiber itu kaya Tukul kira-kira fansnya bisa sebanyak sekarang nggak ya. Orang pertama ngeliat yah pasti lah liat wajahnya. Kalo wajahnya ganteng, bertalenta, bisa nyanyi, nyiptain lagu, ngedance, tapi juga nggak sombong, baik, ramah ama fansnya kira-kira siapa ya yang nggak suka? Makanya agensi Korea punya proses yang namanya AUDISI & TRAINEE, dan prosesnya bisa bertaun-taun & modalnya besar. Lo pasti tau khan sejarah terbentuknya DBSK, SUJU, SNSD, BIGBANG (keterlaluan kalo nggak tau, khan tenggelam ama Korea separuh umur he he…). So, modal mereka bukan CUMA WAJAH mas….mereka juga harus punya bakat, disiplin & kerja keras untuk bisa jadi artis di sono. Terus terang aja, klo cuma itu doang ane nggak ngefans segitunya ama KPOP; tapi karena tau susahnya perjuangan jadi artis di sono ditambah tanggungjawab yang berat ane jadi salut ama mereka.
      Hmmm…omong-omong lo coba liat deh acara Oprah Windfrey Show, ubah penampila itu nggak
      cuma dominan orang Korsel aja, rata-rata wanita-wanita asia timur (terutama yang sipit-sipit) kaya Cina, jepang itu juga terobsesi dengan perbaikan penampilan mereka. Liat deh TV-TV cina tuh suka ada yang nampilin iklan tabir surya, perbesar “maaf” payudara, pembersih wajah…termasuk negara kita juga gitu khan.
      Lalu klo sebegitu parahnya rasis di sana, kok ya orang-orang luar Korsel tuh betah-betah aja tinggal di Korsel bahkan ada tuh yang nikah ama orang sono, bahkan kakak kelas ane ada tuh yang nikah ama orang sono ? he he he….

    2. Oh, iya….masalah bertahan lama ato nggak, ini tergantung perspektif masing-masing sih….klo kata pengamat musik nggak bakalan bertahan lama, kalo menurut Bosnya Cube Ent. bisa bertahan 20 tahun lagi dengan strategi yang ada sekarang, Kalo menurut Song Seung Hun pencapaian Hallyu Wave 10 tahun belakangan ini bisa bertahan cukup luar biasa….nah kalo menurut ane, siapa yang kerja keras itu lah yang menang. Rasis itu hanya salah satu dari masalah sosial (dan nggak hanya ada di Korsel), so menurut ane lho ya….nggak akan berpengaruh banyak ama Kpop selagi Market-Plan Strategy mereka bagus ditunjang kreasi dan inovasi termasuk memanfaatkan konten-konten berbasis Cyber-space, 3D, & Nano-Technology karena bidang-bidang ini sudah jadi Brand dari negara mereka, Korsel.

  31. Dan satu lagi yah, buat Hallyu Wave yang menganggap bahwa “pemberian” cuma-cuma terhadapa video2 artis Korea merupakan strategi buat pemerintah Korea supaya bisa dikenal ternyata bisa dibantah tuh sama strategi yang diterapkan sama Jepang. Walaupun tidak booming dipermukaan, fans Jpop juga tidak kalah banyaknya sama fans Korea tapi toh yang namanya hak cipta alias copy right di sana ketat diterapkan. Hasilnya? Jepang jadi market pasar musik terbesar di dunia setelah Amerika karena penjualan fisik besar (Jutaan kopi bukan hal yang mustahil buat penyanyi-penyanyi yang punya nama) makanya kenapa artis Korea pada berbondond-bondong ke sana. Mereka berharap paling gak laku ajah 100k di Jepang yang mana angka itu susah banget didapet di negara sendiri.
    Soal rasisme gak semua, itu kan pembenaran ajah. Emang gak semua orang Korea rasis, cuman masalah Rasis emang menjadi hal penting sampai-sampai acara tv Korea sendiri ngebahas masalah rasis ini. Kenapa sekarang BB mau pada dateng ke negara-negara Asia Tenggara? Yah ini, karena kita udah buta sama kegantengan dan kecantikan “palsu” orang-orang sana. Bohong ajah yang pada bilang “gue suka korea karena berbakat dan bertalenta” tanpa melihat masalahs penampilan.
    Tau acara Hello Baby yang dibawain sama Mblaq gak? Kalau referensinya melalui VaShow, bisa kamu lihat deh, gimana sih Lauren yang blasteran Kanada-Korea lebih sering dipuji cantik ketimbang s Dayoung yang “cuma” blasteran Korean-Vietnam. Di sini bisa dilihat kalau kriteria utama orang sana itu cantik-cantik-cantik.

    1. “dibutakan tampang” itu istilah yg bagus, generasi muda emang selalu terbius dgn tampang, ada artis cakep dikit, langsung ngefans, padahal kualitas musiknya yah, gitu deh. tapi korea emang sukses dari segi propaganda, kesannya k-pop itu udah besar banget di dunia, gitu. padahal aku pernah baca komen di videonya wonder girls yg di youtube, yg orang amerikanya sendiri ngaku k-pop itu yg tahu masih sangat minoritas di sana. btw, aku suka sama komenmu ^^
      sebenarnya kalau soal kualitas musik, malah masih jauh bagusan penyanyi indonesia. aku pernah nonton acara apa itu yg di tv yg agensi korea nyari bakat dari indonesia ? entah apalah namanya, tapi si pelatih vokal atau apanya gitu dari korea sampai ngomong kalau sebenarnya teknik latihan vokal di indonesia lebih bagus dari korea. menurutku itu benar banget, vokal2 yg selama ini dikatai ‘dahsyat’ atau apapunlah namanya di korea, bisa dengan gampang dicari tandingannya di indonesia, aku nggak mau nyebut merek karena pasti bakalan banyak yg tersinggung. jenis vokal di indonesia pun jauh lebih beragam. alasannya sih menurutku, selain genre musik yg populer di indonesia lebih beragam daripada korea, tipe suara orang indonesia juga cenderung lebih “tebal” dan rendah daripada orang korea yg lebih tipis dan agak lebih tinggi, mirip suara orang jepang. tipe suara kayak orang indonesia ini jelas jadi lebih gampang ‘diolah’ karena lebih mirip sama suara orang2 barat sana. contohnya kayak siti nurhaliza. iya, dia orang malaysia, tapi orang malaysia itu teknik vokalnya nggak sebagus indonesia, coba aja dengar lagu2 malaysia, aku malah pernah dengar dulu 2 penyanyi malaysia duet lagu lamanya KD-anang (lupa lagu yg mana, pokoknya sebelum KD-anang cerai), lagu itu musiknya rada jazz, dan mereka nyanyinya berasa aneh gitu vokalnya, gak sip pokoknya. banyak orang yg bilang, kalau aja siti nurhaliza itu nggak latihan vokal di indonesia, suaranya nggak bakalan sedahsyat yg kita tahu sekarang.
      intinya sih, perjalanan korean wave itu masih panjang sampai menemukan kata stabil dari segi kualitas yg ngak hanya ngandalin tampang, mareka masih baru, masih banyak banget yg mesti dibenahi. nggak usah dulu bandingin dgn barat atau jepang, dgn indonesia yg masih angin2an aja mereka ketinggalan jauh musiknya, karena indonesia udah jauh lebih awal dibanding korea dlm memulai budaya musik popnya, dari awal mulainya juga nggak dari jual tampang, dan ajaibnya masyarakat indonesia tetap aja cinta musik dalam negeri, liat aja penjualan album di indonesia, satu2nya musisi luar yg albumnya bisa tembus angka sejuta kopi di indonesia itu cuma westlife, sedangkan musisi indonesianya ? oke, yg lagi kuingat itu peterpan, dewa, jamrud, nike ardilla, padi, cuma itu yg lagi keingat. dan mereka nggak ada yg ngandalin tampang. aku salut sama indonesia dari segi ini, yg cuma ngandalin tampang tereliminasi sendiri secara alami

      1. @hallyu wave:
        Emang Korea sama Jepang berbeda masalah strategi ekonomi di bagian mana? Kalau soal proteksi terhadap produk-produk dalam negeri, hahahaha… Korea juga gak kalah garangnya. Kasusnya si Kim Hee Sun yang mau main film sama Jackie Chan tapi terkendala sponsor mobil dari Jepang jadi negonya berlarut-larut sudah membuktikan bahwa mindset orang Korea juga sama dengan orang Jepang soal penggunaan produk dalam negeri…
        Terserah sih kalau Korea mau pake cara apapun untuk memperkenalkan budayanya tapi seperti yang udah gue bilang, apakah dengan mematikan pasar dalam negeri? Kenapa Korea gag fokus dengan pasar dalam negerinya dan membutuhkan bantuan dunia luar? Anggaplah dia terkenal sampai kemana-mana, tapi dari ini apa yang didapat? Popularitas? Terus bagaimana dengan albumnya? Mereka ini kan penyanyi yah, usahain dong album yang dijual, jangan popularitas yang dikejar. Masa dengan pendapatan perkapita yang gede, beli album ajah gak bisa. Kenapa? Yah karena teknologinya yang luar biasa. Terus kalo pake cara memperketat aturan hak cipta kemungkinan kalau emang Kpop itu adalah sesuatu yang semegah yang dibicarakan media. Jadi kalo download gag bisa sembaran, idol2 yang punya fanbase mpe ratusan ribu orang masa gag bisa jualan 100k doang? Kalah dong yah sama Wali yang gampang banget jualan 100k.
        Mau mencoba menaklukkan dunia tapi masalah rasis belum bisa diatasi gimana caranya? Yang parahnya lagi, mereka bukan cuman rasis mengenai suku ajah tapi sampai ke penampilan…

      2. Beda negara beda strategi bro……Indonesia 230 juta penduduk, Korsel 48 Juta penduduk. Market domestiknya menang Indonesia. Vokalitas haha ya di akuilah hebat…..siapa yang kagum ama vokalitas Anggun, Agnes, KD, Rossa……tapi kualitas (dalam hal ini music-market) mohon maaf jeblok…..kadang-kadang lagu nggak harus dibuat bagus kaya iwak peyek, keong racun, udah laku asal banyak yang suka. akhirnya lagu tren Indo zaman sekarang kurang make-sense kalo di kalangan pengamat musik, bahkan Bens Leo pernah bilang Kpop itu penyelamat musik Indonesia yang lagi terpuruk. Klo keragaman musik pop, ane jelas lebih milih pop Indo jaman 90-an, lebih keliatan kualitas aransemen, lirik ama vokalitasnya. Nggak kaya sekarang yang lebih cenderung ikut-ikutan tren. Band melayu….Melayuuuuuu semua…hadeeeh cape deh. Sudah gitu muncul deh artis dadakan, kontoversi dikit bikin album….apa nggak Aji Mumpung ini namanya.
        Lo liat KPOP, pelajari sistem AUDISI & TRAINEEnya, market startegynya, mereka sangat fokus, manajemennya terencana dengan baik en nggak malu untuk kerjasama ama musisi-musisi luar untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan inovatif (Contoh SM kerjasama ama James cameron Sutradara Avatar untuk membuat konten-konten 3D untuk artis mereka).
        Indonesia…..hahah sejauh ini ane hanya suka manajemen cintanya Ahmad Dhani kalo buat lagu ama video klip….Top pisan lah

      3. Gue tahu loe mau bandingin jumlah penduduk bro, tapi Korea pendapatan perkapitanya berkali-kali lipat lebh gede daripada Indonesia bro. Orang Indo ibarat kata makan ajah susah mana mau mikirin beli-beli album segala… Terus kenapa penjualan Indo lebih bagus daripada penjualan Korea?
        Amerika PP tinggi penjualan album tinggi.. Jepang juga sama. Kalau dari awal Korea emang gag begitu tinggi sih gag masalah, tapi ternyata awal tahun 2000an, BoA masih bisa ngejual mpe jutaan kopi… Kok tiba-tiba menghilang kek gini?

      4. He he beda zaman bro…..lo khan tau sekarang orang dengan mudah download digital sehingga penjualan album fisiknya pun berkurang. lagipula nggak semua orang Korsel itu suka KPOP (rata-rata yang suka pelajar dan sebagian ibu-ibu) so pasar domestiknya sangat terbatas makanya perlu cari pasar di luar…..beda ama di Indo yang lagu Iwak peyek pun laris manis hingga ke kampung-kampung hi hi…

    2. He he he….strategi Korsel ama Jepang, jelas beda bro (kebijakan ekonominya aja sudah beda). jepang tuh terkenal over-protect dengan produk-produk dalam negerinya melalui Politik Dumping sebagi strategi penajajahan Jepang atas asia sejak masa PD II (politik ini diprotes keras ama WTO yang mendukung perdagangan bebas). So, Korsel sebagai salah satu negara yang sepakat perjanjian bebas tentu punya strategi sendiri dong, termasuk industri musiknya yang dengan kreatif memanfaatkan media sosial internet sebagai sarana promosi. Hasilnya….lo liat sekarang, begitu gampangnya kita dapat download MV-MV korea di Youtube. Setelah itu, begitu dirasa fansnya cukup banyak & profitable (termasuk Jepang) baru deh jualan album, ngadain tur-tur konser ke luar negeri. Awalnya jelas rugi (bikin MV mahal bo…) tapi setelah itu profitable. Lagipula Jepang itu khan sudah terkenal sbg negara maju sejak dulu lewat anime atau gamesnya, lhah Korsel……tentu aja butuh promosi besar-besaran untuk memperkenalkan musiknya supaya dikenal ama orang luar.
      Lo katanye separuh umur kenal korea-koreaan tapi kok pandangan lo picik banget ya, mereka, menggeneralisir semua fans KPOP asia tenggara cuma suka penampilan wajah artis doang. Lo coba tanya deh ama Cassie, Elf, Sone, VIP, etc. mengenai betapa kagumnya mereka dengan kepribadian personil-personilnya (termasuk ane tentunya he he….). Nggak semua fans-fans KPOP itu cuman ngeliat TAMPANG bro, mereka cari tau dulu siapa idola mereka, asal-usul mereka, sifat mereka, yang akhirnya membuat mereka jadi fans setia. Bahkan ada hasil penelitian positif dari seorang psikolog mengenai fans sejati KPOP ini (salah satunya kerja keras dan optimisme).
      So….terserah anda saja memandangnya bagaimana…cheeers he he…..

      1. Dan oh yah, karena lebih dari separuh umur saya ngenal Korea, makanya banyak banget fans2 yang bilang kek gini
        “Saya tidak peduli tampang idola saya yang jelas mereka sangat berbakat dan saya kagum dengan kepribadian mereka. Kalau tidak percaya lihat saja di variety show dimana pribadi mereka benar-benar ditunjukkan di sana…”
        Tapi pas udah ada yang bilang idolanya Oplas:
        “Dasar sirik yah. Kamu pasti gak secantik oppa/unni makanya sirik ajah.. Mereka itu gag oplas tapi karena pertumbuhan makanya wajahnya berubah” padahal kalo emang oppa/unni itu berbakat kenapa gak dijawab
        “Yoi choi, soalnya tampangnya yang kemarin agak gimana gitu jadinya dia oplas. But that’s okay, karena suaranya keren abis……”
        Kalau kepepet dan sangat jelas perbedaan waktu dia masih kecil dan wajahnya sekarang baru deh dijawab
        “Gag papa… Yang penting unni/oppa/nuna suaranya bagus atau dancenya keren”
        Ini kan tipikal2 jawaban fans soal penampilan idolanya kan? Ayo pikirkan dengan hati…
        Begitu lihat video terbaru idolanya komen2nya kebanyakan
        “Awww,,, oppa ganteng banget… Unni is an angel… Si A benar-benar kayak Dewi” karena emang itulah yang dijual sama orang-orang sana. Mau bilang apapun, fans2nya ini pasti sangat-sangat memperhatikan tampang sebagai sumber referensi. Denial itu gak baik loh….

      2. biarpun nggak selalu bikin ngefans, tapi awalnya tertariknya karena tampangnya cakep jg kan ? kyaaaa, si itu cakep, coba deh dengerin lagunya. pasti kebanyakan pada gini awalnya. aku nggak tahu kamu awalnya gimana, tapi tampang itu penarik utama, apalagi buat cewek. tampang itu udah sepaket sama budaya musik pop mainstream di seluruh dunia, nggak bisa disangkal. cuma sedikit yg dari awalnya milihnya berdasarkan musiknya. aku yakin k-pop nggak akan sengetop sekarang kalau tampang para musisi2 k-pop itu masih pakai tampang korea asli mereka tanpa sentuhan bedah plastik, sebab makeup dan diet gila2an aja nggak akan bisa ngubah sampai segitunya. sebab dasarnya struktur wajah banyak orang korea itu, yah, katakanlah nggak begitu bagus. orang2 kita juga pasti kurang demen sama muka2 asli korea, ah, masih cakepan orang indonesia, gitu katanya. kebanyakan kpoper yg kukenal juga mulai tertariknya karena tampang, dan masih juga banyak yg ngefans karena tampang. ini bagian yg nggak sehat dari kpop, apa2 awalnya based on tampang. coba kalau misalnya suju atau SNSD itu nggak cakep atau super langsing dan bening kayak sekarang, yakin fansnya tetap bakal sebanyak sekarang ? kurasa jawabannya enggak
        soal musik, anime dan game jepang itu udah sepaket sama musik2 dan lagu2 ostnya, dan ya, emang itu salah satu cara jepang mempromosikan musiknya, tapi startnya aja udah beda. musik jepang dikenal dunia udah dari jaman internet belum merakyat, dan mereka benar2 mulai dari menjual musik (kalau cuma mainin game atau nonton animenya, siapa sih yg tau tampang penyanyi soundtracknya ?) cara kpop emang sukses biar dikenal dunia, tapi efeknya, orang2 jadi lebih kenal kpop karena “penyanyinya cakep2” daripada “musiknya bagus2”, kpop lebih berfokus sama kuantitas daripada kualitas musik, keliatan kok, gaya musiknya nggak banyak berubah dari jaman idola generasi pertama sampai sekarang, genrenya mutar2 di situ aja, malah yg sekarang jadi lebih mirip musik barat

      3. @nghytrui
        Dapat di salah satu forum dan ini yang dituliskan mahasiswa Indonesia yang kuliah di Korea katanya Oplas itu adalah mekanisme survival atau salah satu cara untuk bertahan hidup di Korea sana… Mengerikan banget yah… Muka kok dijadiin komoditi utama.

      4. Ha ha ha…….klo yang cuman liat tampang sama ikut-ikutan trend doang itu mah fans KPOP ALAY namanya. Ane akui juga kok ada fans-fans ababil yang kaya gini… tapi ente nggak boleh menutup mata ada juga fans-fans Kpop lainnya yang nggak seperti itu. Mereka lebih suka ke talenta dan karakter idola Kpop mereka.
        Kpop kebart-baratan ? ha hah…. itu khan salah satu strategi mereka untuk menarik perhatian. Lo minta supaya mereka nanyi trot (lagu tradisional korea) supaya bisa ngetrend ? Justru mereka berusaha memodifikasi lagu tradisional mereka dengan musik barat kaya lagu I Love You nya 2NE1. Lagipula musik barat khan emang sudah jadi trend-setter musik dunia.

      5. @Hallyu Wave
        cara kebarat2annya kpop itu udah menghilangkan identitas kpop itu sendiri, aku ngerasa yg namanya musik kpop sekarang itu nggak lebih dari sekedar lagu pop berbahasa korea aja, kalau liriknya diganti jadi bahasa inggris dan dinyanyiin sama native spekaker berbahasa inggris, nggak bakal berasa ciri khas koreanya. musik kpop jaman2 generasi pertama dulu sih masih berasa ada rasa korea yg beda dgn musik lainnya, tapi yg sekarang ? oh no, kebanyakan udah mirip lagu barat banget, apalagi dari YG, lagu 2ne1 yg i love you juga berasa korea cuma karena ada part trotnya, sisanya nggak tuh.
        dan tahu apa yg bikin jpop tetap eksis selama puluhan tahun, tetap dikenal di dunia musik sebagai bagian dari budaya jepang biarpun style musiknya ada perbedaan dgn musik barat ? karena mereka terus menjaga citarasa jepangnya ! biarpun ada inovasi dan modernisasi, tetap ada hal yg bikin pendengar tahu bahwa inilah musik jpop, ada kekhasannya, mereka nggak ninggalin ciri khas mereka, ini yg pelan2 justru dihilangkan kpop demi meningkatkan popularitas mereka dengan cepat. what a shame, semua orang tahu popularitas yg meningkat cepat itu bakal cepat pula turunnya, apalagi kalau nggak ada perbaikan dari segi kualitas
        dan emang iya, cuma fans kpop ababil bin alay yg suka kpop karena tampang, tapi dibandingin sama yg suka betul2 karena musiknya, banyakan mana ? kalau jawabannya masih sama banyaknya aja, artinya kpop udah gagal menancapkan diri sebagai musik itu sendiri, mereka cuma tren, bukan musik, dan itu bagus ? jujur aja kalau dari segi objektifitas sama musik, aku lebih percaya telinga cowok daripada telinga cewek, dan tahu apa pendapat kebanyakan cowok yg kutahu soal kpop ? buat mereka kpop itu nggak lebih dari sekedar musik lelucon dgn cewek2 yg bening karena oplas dan cowok2 yg nggak macho, dan itu bagus ? padahal mereka bisa menilai musik jepang yg nggak kebarat-baratan itu dgn objektif, biarpun mereka mengolok-olok bahasa jepang yg emang kedengaran aneh di telinga indonesia, mereka masih bisa ngomong, oh, musiknya bagus, keren banget suara gitarnya, dan semacamnya
        trus, nggak semua orang korsel suka kpop ? ya ampun, di negara sendiri aja mereka gagal membangun pondasi yg kuat, kalau mereka udah makai nama kpop, mestinya mereka udah benar2 diterima segala kalangan di korea dgn lebih rata, nggak ada alasan bapak2 atau orang kantoran banyak yg nggak suka kpop. tapi melihat model musik kpop sekarang, yah, wajar aja yg banyakan suka para pelajar dan ibu2
        biarlah iwak peyek nggak ngetop di luar negeri, karena di indonesia pun mereka punya tempat, nggak setengah homeless kayak kpop
        @mickylove
        aku pernah baca juga di suatu forum, katanya ada cewek indonesia yg ikut pertukaran pelajar ke korea, begitu balik ke indonesia tau2 udah jadi cakep plus bening karena oplas, soalnya katanya kalau dia nggak cakep nggak ada yg mau temenan sama dia di korea sana, parah -_-
        terus ada lagi yg juga ikut pertukaran pelajar, tapi yg ini kebetulan cakep, hidungnya bagus gitu, mancung. nah orang2 di korea tempat dia pertukaran pelajar itu pada sibuk nanyain, oplas dimana kok mancungnya bisa bagus gitu ? gila =_=

      6. Ho ho ho…..nggak masalah sih ente mau bilang Kpop kalah berkualitas ama Jepang lah, Kpop kebarat-baratan lah, yang seneng siapa…yah agensi musiknya, artis-artisnya karena kenyataan yang ada sekarang mereka memanfaatkan MOMENTUM HALLYU WAVE yang ada sekarang ini buat keuntungan mereka en negara mereka. Terserah pendapat orang, tapi keyataan nya Hallyu Wave tetap bertahan hingga sekarang, entah apakah menurut anda itu hanya tren budaya dan bukan musik (bisa jadi JYP dan YG pun bisa marah klo denger yg kaya gini he he…..). Kpop nggaak disukai semua kalangan bukan berarti Kpop nggak diterima di negaranya sendiri. Kalo kaya gitu mah sama aja bangkrut dong. Lo maksain lagu keroncong ama pelajar terus lo anggap lagu keroncong nggak diterima di negaranya sendiri. Ada segmentasi pasar bro. Dan dengan adanya booming Kpop ini bahkan orangpun mulai tertarik ama lagu Trot (tradsionalnya Korea).
        Dan terserah kalo lo bilang kalo Kpop itu cuma ngejar popularitas. Tapi khan itu juga dibarengi kualitas. Kalo nggak gitu; gimana bisa lagu-lagu KPOP bisa masuk chart Billboard USA yang persaingannya ama artis-artis kelas dunia gitu.
        He he…ane juga nggak urus ama penyuka Kpop entah itu cewek atau cowok, (ane sendiri cowok), Ababil-fanatik ataupun biasa-biasa aja; semua orang punya telinga yang berbeda-beda sekaligus punya sense yang berbeda-beda tentang musik yang dia suka maupun tidak dia sukai…..He he cheers…

      7. Oh, iya ….jangan cuma katanya-katanya ya…apalagi dari forum lah, berita lah, denger cerita si ini begini lalu nyimpulkan semua orang korea tuh begini…..kenalan dong langsung ama orang Korea nya, baru kalian boleh simpulkan sendiri apa semua orang Korea itu rasis, demam penampilan atau tidak (dan sekali lagi ane bilang, nggak semuanya….OK)

    3. He he beda zaman bro…..lo khan tau sekarang orang dengan mudah download digital sehingga penjualan album fisiknya pun berkurang. lagipula nggak semua orang Korsel itu suka KPOP (rata-rata yang suka pelajar dan sebagian ibu-ibu) so pasar domestiknya sangat terbatas makanya perlu cari pasar di luar…..beda ama di Indo yang lagu Iwak peyek pun laris manis hingga ke kampung-kampung hi hi…

  32. @Hallyu Wave:
    Tau kenapa jaman-jaman BoA, Shinhwa, S.E.S dll itu penjualan bisa bagus dan bisa mendekati angka jutaan? Yah karena akses kita ke video2 mereka itu terbatas. Yang namanya video dengan kualitas yang bagus itu yah dapatnya dengan beli album mereka. Pasrah? Justru mereka sendiri yang perlahan-lahan menghancurkan industrinya dengan aturan copyright yang seadanya. Dimana-mana bertaburan video2 high definition dan tidak ada pemboikotan dari agensinya. Padahal kalau mau dipikir-pikir, orang Korea itu pendapatan perkapita penduduknya kurang lebih $20.000 dibandingkan dengan pendapatan perkapita orang Indonesia yang kurang lebih $4.000 masa industrinya dari segi penjualan album bisa sama kek gitu (bahkan bisa dibilang Indonesia masih jauh lebih unggul).. Kan gak masuk akal…
    Kalau emang fans2nya loyal, yah samain ajah sama sistem Jepang yang perketat peredaran mereka jadi fans2nya cuman bisa lihat dari source2 resmi dengan berbayar tentunya. Kenapa tidak berani? Toh penggemar Jpop juga tidak kalah banyaknya sama penggemar Kpop kan? Pilih mana, heboh di permukaan tapi cuman laku beberapa ribu kopi atau diam dan tenang tapi ternyata bisa ngejual jutaan kopi? Atau karena emang Korea butuh bantuan orang luar negeri karena kondisi dalam negeri tidak bisa menutupi biaya menciptakan gebrakan Kpop?
    Kalau emang butuh negara lain sob, yang namanya faktor ekonomi, sosial, budaya itu gak bisa dipisahkan sama industri hiburannya. Loe mau jungkir balik bilang gag berhubungan juga nyatanya yah saling berpengaruh faktor-faktor itu. Buktinya toh setiap penggemar Kpop minimal tahu apa itu hanbok, tahu soal tulisan Korea dan beberapa budaya orang sana karena emang udah satu paket. Jadi masalah Rasis yah emang jadi sorotan tajam. Gak usah Korea yang mau mencoba menaklukkan dunia deh, Indonesia yang kepengen masuk jadi dewan keamanan PBB ajah sering diterpa isu HAM di Tim-Tim padahal itu udah dari jaman kapan.
    Soal penampilan emang penting. Tapi kalau udah mendiskriminasi seseorang dengan penampilan sampai ke segala lini bidang kehidupan? Tau gak sob, di sana itu penampilan nomor 1 makanya jangan heran muka2 melayu dilepeh di sana.

    1. Lhah…..klo agensi-agensi musik Korsel berpikir itu rugi (seperti yang situ pikirkan) kenapa mereka terus melakukannya….Bego dong agensi Korselnya hihihi….dimana-mana yang namanya Manajemen Musik pasti cari untung, bukan cari rugi bro…..di era serba digital begini mereka berdayakan semua sumberdaya yang ada terutama media sosial terutama internet, lagi -lagi untuk Market-strategy mereka….dan itu pasti ngasih keuntungan bukan kerugian. lha khan lo tau pasar musik domestik di sana terbatas, persaingan ketat antar agensi, dsb. dan tentu saja mereka perlu promosi ke luar………Diskriminasi penampilan ? ha ha…..tau khan acara Galaxy Superstar Indosiar…tuh ane liat tampang-tampangnya melayu semua…tetapi berhasil di Trainee ama agensi Korea bahkan denger-denger mau debut September ini (klo jadi) dengan nama S4…..ngomong-ngomong anda ini rasis yah sama orang Korea ? he he…

      1. Hahahaha…
        Agensinya sih pasti maunya untung, tapi yang namanya teknologi yah gag agensi yang ngatur sob. Peran pemerintah kan ada di soal pengaturan teknologinya ini, cuman sekarang setelah booming seperti ini masa iyah Korea mau memundurkan teknologinya? Kan gag mungkin. Jadi salah satu cara yah cegah supaya masyarakat tidak sembarangan mengupload video2 dan mp3… Hanya melalui situs resmi agensi baru kemudian fans2 bisa dapat video. Itu pun dibatesin kualitas videonya. Cuman sampe 480p atau bahkan 360p selebihnya pengen HD yah silahkan beli albumnya. Acara2 musik yang diunggah di internet yah seadanya ajah.
        Tapi kenapa gag dilakukan? Bisa jadi karena terlanjur enak sama popularitas dan takutnya jika peredaran dibatasi maka fans2 luar negeri bakalan gag fokus sama Korea lagi. Belum tentu juga kan pasaran dalam negeri kembali seperti dulu? Nah, kalau emang pengen beredar di luar negeri, perbaiki dulu dong masalah rasisnya. Masa hina2 orang2 Melayu, tapi nyari makan dengan konser2nya di sini juga. Kan lucu….
        Gue tanya deh sekarang, Galaxy Superstar itu buatan Korea atau Indonesia? Terus yang S4 itu debutnya di Indonesia atau di Korea? Please deh, kalau produk buatan Indonesia yah jelas ajah tampang gak jadi masalah…. Emang yang ngetraining mereka di sana gag dibayar apa?Jelas ajah mereka pada mau ngetraining orang2 Indonesia, kan dibayar coi…. Dan saya gag rasis sama orang Korea, ada-ada ajah deh…
        BTW, saya bukan bro…

      2. strategi penjualan langsung lewat KFC jadi solusi meningkatkan penjualan album fisik di indonesia, dan hasilnya ? banyak juga yg akhirnya bisa nembus 1 juta kopi lewat penjualan di KFC. biarpun sebagian orang mungkin menganggap cara itu kurang oke dan nggak bergengsi, but that’s work. album yg dijual original loh. dengan cara sesimpel itu aja, musisi2 indonesia berhasil menemukan cara baru buat meningkatkan penjualan album fisiknya. apa korea nggak punya cara buat meningkatkan penjualan album fisiknya di dalam negeri ?

      3. He he he….khan memang itu yang dicari agensi musik Korsel, populer dulu supaya dapat untung hi hi….tapi kualitas tetep dijaga, makanya ada proses Trainee biar nggak malu-maluin sekaligus mengasah mental, performance sekaligus kepribadian artis-artis mereka.
        Yang rasis itu siapa ? artis koreanya ? manajemennya ? oknum-oknum nya ? ato semuanya ? (Waah, sentimen banget dong kalo gitu hi hi ) Yang jelas….kalo emang mereka terkenal rasis, jelas nggak ada satupun negara yang mau bergaul ato kenal budaya mereka. Nyatanya mereka seneng kok ama orang yang mau belajar budaya mereka dengan tangan terbuka(tanpa meliat mereka dari asia tenggara atau manapun juga).
        Indosiar Galaxy Superstar….he he he silakan ente tanya langsung ama Indosiar en agensi yang kerjasama ama mereka, lhoh boleh kan kita belajar dan trainee di Korsel yang sudah lebih maju dalam hal pentraineean artis ? he he….

      4. Di sono kondisinya berbeda ama di Indo……penjualan album fisik berkurang karena orang ada alternatif beli secara digital lewat situs-situs seperti Melon, Dosirak,etc. (>90 % internet menjangkau seluruh wilayah Korsel) beda ama Indo yang nggak semmua orang tau internet. Makanya ada sebagian artis yang memilih merilis album lewat digital karena susah dan ketatnya persaingan penjualan album secara fisik. Di Korsel tentu orang memilih yang mudah & tren yaitu melalui internet.

  33. Urushaii!!! Urushaii!!! Urushaii!!! Urushaii!!! kuro shite yarou anta tachi wa…ndak ush d bhs2 lg ttg smw ini..km yg sk korea ngapain masih di indo?fokus kerja cari duit terbang ke korea, hidup d sna mati d sna…buat kamu2 yg sk indo, tetaplah tinggal d sini….buat wotta2 kyk ak, cm bs menikmati jepang dr jauh, cari duit n berharap bs ke sna tinggal d sna, mati d sna…ndak ad guna jg bahas2 lagu2 siapa yg akan bertahan, krn smw akan bertahan, gak akan ad yg mati bakka! lagu kepulauan fiji emng akan mati??no mrk akan ttp ada di fiji n sekitar, lagu etiopia mati?no mrk akan ttp hdp…persetan dgn talenta kualitas korea oplas2 persetan dg lagu jepang yg melengking mpe membuat telinga pecah..kamu itu cuman sebagian kecil dr dunia,km hny sbh titik kcl yg tak berguna…kalo mw berguna jadilah sana presiden korea ato perdana mentri jepang biar dg seenak pantatmu membawa negara yg km sk ke arah mana…km cm titik,mw bahas mpe 1 milyar tahun jg gk guna kec km jd penguasa di negara yg km sk itu..smw org pst pny negara ke 2…jika km udh cinta pada pndgn pertma thp sbh negara, mpe km koit jg km akan sk…bs kah km sk negara itu mpe km koit?blm tnt jg, mgkn suatu hari bs beralih…yg jelas ak pecinta jepang dr sd kelas 5 smpe umur 26 skrg bro…n mpe mati pun ak akan suka jepang..walo ad jg yg mencerca jpg, ak cm akan ketawa2 aja krn ak jg gk bs ngapa2in…udah di depan situ ada buanyak pintu…yg wotta masuk ke pntu yg ad tulisan japan, yg hallyu masuk ke korean…yg arab masuk ke pintu arab, dan tutup lah pintu tersebut maka keadaan bs jd lh hening n damai…(wah keren yh ak,mengabungkan filosofi2 jepang n buddha shg bs merangkai kata2 indah diatas) =P

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *