JYJ, Visa Denial Changes The Bad Situation ‘Crisis into Opportunities’

Permohonan visa US ditolak, namun konser showcase menunjukan kemajuan dengan normal walaupun tantangan yang berat, JYJ memilih untuk memenuhi janjinya untuk berbagi panggung dengan fans.

Pada tanggal 12 di pagi hari, kelompok JYJ (Jaejoong, Yoochun, Junsu) mendapatkan penolakan Visa (P1) untuk showcase di US, maka kemajuan normal showcase mereka tidak dapat dilanjutkan. Mengenai hal ini, banyak petinggi hiburan industri melemparkan tatapan perhatian karena hal tersebut akan menjadi beban bagi kelompok untuk melangkah di Amerika Serikat yang dikenal sebagai pasar musik terbesar di dunia tanpa perizinan visa.

Namun, mereka memilih untuk terus  di atas panggung untuk memenuhi janji kepada fans dan melanjutkan transisi drastis dari sebuah showcase (dibayar) komersial menjadi showcase pertunjukan gratis. ‘Mengubah krisis menjadi peluang’ adalah keputusan yang dibuat.

Dengan sebuah showcase yang gratis berarti pengharapan tidak berjalan sesuai rencana dan mereka bahkan ingin menyerah saat krisis. “Namun, kita menganggap ini sebagai proses debut Amerika yang sukses,” pernyataan keputusan yang tegas.

Anggota JYJ meyakinkan para fans, “Tidak masalah apakah pertunjukan gratis atau dibayar, yang penting adalah untuk memberikan suatu tahap yang tak terlupakan untuk para penggemar” para anggota menaruh janji, “Kami akan mencurahkan semua gairah kami kepada dunia dalam showcase seluruh dunia yang kami siapkan untuk Amerika Serika. ”

Terlepas dari liku-liku yang mereka harus hadapi, showcase pertama diadakan di Hammerstein di Manhattan, New York pada malam hari tanggal 12 dipenuhi dengan berhasil ledakan bunga yang dibuat oleh para penggemar lokal di showca sesebagai pengiringan. Auditorium yang dapat menampung total 3.000 penggemar yang dikemas dengan fans yang bersorak ‘Wonderful JYJ’ dengan penampilan langsung dari Jaejoong, YooChun dan JunSu.

Mulai jam 6 pagi fans lokal dari seluruh daerah sudah berkumpul di Amerika Serikat bagian timur, yang menghasilkan kelebihan jumlah kapasitas lebih dari 7.000 orang hanya sebelum pertunjukan, mereka menyebabkan kelumpuhan lalu lintas untuk sementara waktu. Melihat dari kejadian spektakuler, mudah untuk mengukur tingkat popularitas anggota JYJ di Amerika Serikat.

Setelah Showcase di New York, pada tanggal 14 mereka menuju ke Las Vegas dimana showcase kedua dilakukan di hotel Planet Hollywood yang juga menerima suasana bergairah. auditorium itu penuh sesak dengan lebih dari 7.000 penggemar dan sebelum showcase mereka berkumpul di sekitar kawasan hotel menangis untuk ‘JYJ’. Jalan utama Las Vegas dipenuhi dengan pertempuran sorak sorai dan teriakan penggemar dari seluruh Amerika Serikat.

Khusus untuk konser malam ini, meskipun ada banyak penggemar Korea tinggal di Amerika Serikat yang hadir, namun hampir setengah dari kursi yang diduduki adalah oleh orang asing, membuktikan bahwa showcase seluruh dunia memang memenuhi target.

Setelah tampil, JYJ mengatakan kesan mereka “Kami pernah berdiri di panggung, itu benar, tetapi sekarang kita sampai pada upaya untuk menciptakan tahap yang benar-benar asli dari diri kita sendiri. Banyak fans dari Asia dan Amerika Serikat berdiri bersorak untuk kita, sehingga kita akan menciptakan musik yang mengekspresikan kebahagiaan kita (kepada mereka) dan bernyanyi dengan hati kita. ”

Kegilaan terhadap JYJ juga menunjukkan ketertarikan yang besar dari majalah-majalah Amerika Serikat dan media lokal, yang optimis tentang keberhasilan debut mereka. Mereka bijaksana mengubah situasi terburuk dari penolakan visa untuk penilaian sesuatu ke pasar musik Amerika, membuka jalan bagi ekspansi yang sukses yang akan mengikuti. Para penggemar secara khusus terkesan oleh bagaimana JYJ mengatasi saat krisis dengan ‘kekuatan positif’ seperti itu.

Dengan New York dan Las Vegas pertunjukan telah selesai, JYJ akan terus menampilkan showcase terakhir mereka pada tanggal 19 di Los Angeles, Amerika Serikat. Kemampuan manajemen krisis kelompok semakin memaksakan mereka sekarang untuk menghadapi tantangan yang tidak terdua sebagai keberkatan yang tersamarkan dan  krisis beralih secara ajaib menjadi peluang.

credit: todaykorea
trans: sharingyoochun.net