Menurut laporan komunitas hukum Korea pada 28 Oktober KST, berbagai kasus perdata, pidana, dan administratif yang diajukan oleh CBX terhadap SM Entertainment telah sebagian besar ditolak atau ditutup tanpa dakwaan.
Konflik antara CBX dan SM Entertainment bermula pada Juni 2023, ketika ketiganya menuntut pemutusan kontrak eksklusif dengan alasan bahwa SM memaksa mereka menandatangani kontrak jangka panjang dan tidak memberikan transparansi dalam laporan keuangan, yang menyebabkan hilangnya kepercayaan.
SM Entertainment langsung membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa ada “pihak eksternal yang membuat tawaran tidak masuk akal”, bahkan menuding adanya dugaan campur tangan dari luar.
Menanggapi hal tersebut, CBX mengajukan gugatan pidana terhadap beberapa eksekutif SM dengan tuduhan penipuan berdasarkan Undang-Undang tentang Hukuman Berat untuk Kejahatan Ekonomi Tertentu, namun kasus itu ditutup tanpa dakwaan. Upaya banding yang diajukan CBX pun ditolak oleh kejaksaan.
Selain itu, CBX juga meminta pengungkapan dokumen akuntansi EXO selama 13 tahun terakhir, namun pengadilan hanya mengizinkan akses terbatas pada dokumen yang terkait dengan tanggal dimulainya kontrak eksklusif baru mereka.
Tak berhenti di situ, CBX melaporkan SM Entertainment ke Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata serta Komisi Perdagangan Adil (FTC) Korea atas dugaan pelanggaran kewajiban transparansi dan dukungan tidak adil, tetapi kedua lembaga tersebut menyimpulkan “tidak ada pelanggaran” dan menutup kasus tersebut.
Dengan berakhirnya semua gugatan, laporan, dan tuntutan administratif CBX tanpa hasil, masa depan aktivitas trio tersebut diperkirakan akan menghadapi hambatan besar.
Sementara itu, EXO yang kini beranggotakan Suho, Chanyeol, D.O., Kai, Sehun, dan Lay akan menggelar fan meeting “EXO’verse” pada 13–14 Desember di Inspire Arena, Incheon. Grup beranggotakan enam orang ini juga dijadwalkan akan merilis album penuh kedelapan mereka pada kuartal pertama tahun 2026 dan melanjutkan kegiatan promosi sebagai grup.
