Jimin, salah satu anggota BTS, baru-baru ini membuka diri kepada para penggemar dengan serangkaian pesan tulus di platform penggemar Weverse, yang mengungkapkan rasa sayang dan pemikirannya yang mendalam tentang tetap terhubung dengan para penggemar selama masa jeda grup.Dalam salah satu unggahannya, Jimin mengaku, “Aku merasa jika aku terlalu sering mengatakan ‘Aku merindukanmu’, beban kata-kata itu mungkin akan memudar, jadi aku tidak dapat mengatakannya dengan mudah.” Merenungkan waktu yang dihabiskannya jauh dari para penggemar, ia menambahkan, “Aku merindukan hari-hari itu… Aku hanya ingin melihat kalian semua dan menikmati kebersamaan lagi.”
Jimin juga berbicara terus terang tentang cinta dan rasa hormat, dengan menulis, “Mengatakan ‘Aku mencintaimu’ mungkin tampak remeh, tetapi pada akhirnya, itu mengarah pada kata ‘hormat.’ Itulah mengapa aku menghormati dan mencintaimu.” Kata-katanya sangat menyentuh hati para penggemar, menyoroti hubungan emosional dan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada mereka.
Ia mengungkapkan bahwa ia telah mengenang masa lalunya saat berada di bawah pengaruh alkohol, merenungkan tulisan-tulisannya di masa lalu, dan merasa emosional. Selama percakapan baru-baru ini dengan pemimpin BTS Kim Nam Joon (RM), Jimin mendapati dirinya secara alami berbicara tentang betapa ia merindukan ARMY, menekankan lagi betapa berharganya mereka baginya.
Jimin juga membagikan kesan-kesannya tentang konser J-Hope (Jung Ho Seok) baru-baru ini, dengan mengatakan, “Jika aku bisa memberikan penggemar kebahagiaan yang sama seperti yang kurasakan hari ini, itu akan benar-benar luar biasa.”
Pesan-pesannya yang jujur dan emosional telah menyentuh hati penggemar di seluruh dunia, sekali lagi membuktikan ketulusan cinta dan rasa hormatnya yang abadi kepada ARMY.
Berikut ini adalah terjemahan dari unggahan Jimin di Weverse.
Jimin
14 Juni, 05:13
Terkadang, ketika aku tidak melihatmu untuk sementara waktu, aku akhirnya benar-benar merindukanmu.
Namun sejujurnya, bahkan aku terkadang merasa jauh darimu.
Dan ketika itu terjadi, aku mendapati diriku mengatakan “Aku merindukanmu” lebih sering.
Namun semakin sering aku mengatakannya, semakin sedikit beban yang dipikulnya, jadi aku menahan diri.
Mungkin itu hanya bagian dari proses penuaan.
Aneh, bukan? Mengatakan “Aku merindukanmu” menjadi sesuatu yang sangat sulit diucapkan.
Tapi… aku benar-benar merindukanmu. Aku merindukan hari-hari itu.
Aku hanya ingin bertemu denganmu lagi dengan hati yang gembira.
Saat hari itu tiba, jika aku mengamuk dan mengatakan betapa aku merindukanmu,
tolong pahami dan biarkan saja.
Anehnya, setiap kali mendengar kata “ARMY”,
bukan berarti ada kesalahpahaman, aku langsung meraih minuman.
Aku tahu kamu tidak suka mendengarku mengatakan “Maafkan aku”,
tapi aku terus mengatakannya semakin sering.
Tahukah kamu betapa aku bertanya-tanya?
Berapa kali lagi aku akan mengatakan “terima kasih”, “Aku mencintaimu”, “Maafkan aku”, dan “maafkan aku” mulai sekarang?
Terkadang aku berpikir tentang ini:
Mungkin “Aku mencintaimu” sebenarnya adalah frasa yang sangat kecil.
Tapi tidak ada cara lain untuk mengatakannya, bukan?
Lalu apa yang harus kukatakan?
Akhirnya, aku sadar…Semuanya bermuara pada “rasa hormat.”
Jadi, aku menghormatimu.
Dan aku mencintaimu.
Apakah perasaan ini akan sampai padamu setelah beberapa hari dan malam berlalu?
Mungkin tidak, kan?
Jimin
13 Juni, 16:16
Aku sudah minum. Aku membaca sesuatu yang kutulis dulu sekali,
dan aku bahkan tidak yakin apakah ejaannya benar, tetapi aku tetap mempostingnya.
Jika terasa terlalu berlebihan saat aku bangun, aku akan menghapusnya.
Hari ini, aku terus memikirkan betapa aku merindukanmu.
Namjoon(RM) dan aku banyak membicarakannya, dan kami baru saja mengucapkan selamat tinggal belum lama ini.
Ngomong-ngomong, ARMY, aku sangat mencintaimu.
Menonton konser Hobi(J-hope) hari ini membuatku sangat bahagia.
Jika aku bisa memberimu sedikit saja kebahagiaan itu suatu hari nanti, aku akan sangat berterima kasih.
Aku mencintaimu. Kau tahu, Namjoon adalah pemimpin kami. Dan dia benar-benar mencintai ARMY lebih dari siapa pun.
Dan aku juga.
