Keluarga Kim Sae Ron Gelar Konferensi Pers Terkait Kim Soo Hyun dan Ungkap Rekaman Suara Kim Sae Ron

by

Keluarga Kim Sae Ron menggelar konferensi pers terkait situasinya dengan Kim Soo Hyun.

Pada 7 Mei, keluarga mendiang Kim Sae Ron menggelar konferensi pers bersama dengan kuasa hukum mereka, Bu Ji Seok dan kepala HoverLab Inc., Kim Se Eui.

Dalam konferensi pers ini, sang pengacara menyatakan bahwa Kim Sae Ron berbicara dengan seorang informan di New Jersey satu bulan sebelum ia berpulang. Mengenai Kim Soo Hyun, Kim Sae Ron berbicara selama satu setengah jam dan audio ini direkam dengan persetujuannya.

Menurut pengacara, informan ini diserang pada 30 April (waktu setempat) oleh dua orang, satu orang Korea dan satu orang Tiongkok, lehernya ditusuk sembilan kali di Amerika Serikat. “Pihak keluarga dengan sungguh-sungguh memohon agar kami mengungkap sebagian rekaman tersebut karena insiden ini bisa menjadi lebih serius jika kami menunggu lebih lama lagi,” ungkap sang pengacara, dan ia menambahkan bahwa kasus tersebut sedang diselidiki oleh FBI Amerika Serikat.

Dalam rekaman yang terungkap saat konferensi pers, Kim Sae Ron berbicara dengan informan tersebut pada 10 Januari 2025 di sebuah kedai kopi di New Jersey.

Dalam rekaman ini, Kim Sae Ron berkata, “Aku pernah berpacaran dengan Soo Hyun oppa. Kau mungkin bilang aku gila dan tidak percaya, tapi aku pacaran dengannya sejak aku masih SMP, dan putus saat aku kuliah,” dan menambahkan, “Soo Hyun oppa dan orang-orang di GOLDMEDALIST sangat menakutkan dan akan melakukan segalanya.”

“Aku merasa dimanfaatkan sejak SMP. Sejujurnya, aku adalah pacarnya dan dia tahu bagaimana aku memperlakukannya sejak SMP, tetapi setelah kecelakaan itu, mereka semua menganggapku sebagai orang yang aneh. Yang benar-benar gila adalah dia mengirimiku foto yang diambil saat dia melakukannya dengan orang lain. Dia mengatakan bahwa idol yang tidur dengannya berbau seperti miyeok (rumput laut) jadi dia menyimpan namanya sebagai ‘miyeok’ di ponselnya dan mengirimkannya kepadaku. Jika aku berada dalam keadaan yang lebih baik, aku akan mengungkapkan semuanya,” ungkap Kim Sae Ron.

Dalam rekaman itu, dia berkata, “Pertama kali aku melakukannya dengannya adalah saat liburan musim dingin di tahun kedua saat aku SMP. Kalau dipikir-pikir sekarang, itu dilakukan padaku. Tidak banyak orang yang tahu saat aku berpacaran dengannya saat SMPA, tetapi mereka semua bereaksi dengan cara yang sama. Mereka bertanya mengapa aku membiarkannya begitu saja.”

Mengenai hal ini, kuasa hukum mengumumkan bahwa keluarga Kim Sae Ron melayangkan gugatan kepada Kim Soo Hyun karena melanggar Undang-Undang Kesejahteraan Anak.

Berikut pernyataan mereka:

Ini Bu Ji Seok, pengacara dari firma hukum BUYOU, mewakili mendiang Kim Sae Ron. Sebelumnya kami menggelar konferensi pers pada 27 Maret. Alasannya adalah untuk mengakhiri kontroversi dengan menghadirkan bukti bahwa mendiang Kim Sae Ron dan Kim Soo Hyun menjalin hubungan saat ia masih di bawah umur. Keluarga yang berduka menginginkan permintaan maaf dari Kim Soo Hyun, tetapi yang mereka terima malah gugatan hukum dan pengaduan pidana atas kerugian sebesar sekitar 12 miliar won, serta konferensi pers dari Kim Soo Hyun yang secara konsisten menyangkal pernah berpacaran dengan mendiang Kim Sae Ron saat ia masih di bawah umur dan menyatakan bahwa ia akan membuktikan kebenaran melalui penyelidikan resmi. Sebagai tanggapan, keluarga telah bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan, menyediakan semua materi yang diminta oleh pihak berwenang.

Namun, bertentangan dengan pernyataannya bahwa ia akan membuktikan kebenaran melalui penyelidikan, Kim Soo Hyun telah berulang kali mengklaim bahwa bukti tersebut direkayasa. YouTuber seperti Lee Jin Ho juga telah membuat klaim serupa tanpa dasar yang jelas. Pada saat yang sama, Kim Soo Hyun telah mengajukan banyak keluhan terhadap keluarga yang ditinggalkan. Meskipun demikian, keluarga telah mempertahankan prinsip non-respons, percaya bahwa kebenaran akan terungkap melalui penyelidikan.

Mengenai situasi ini, informan yang telah membantu keluarga baru-baru ini didekati dengan tawaran untuk membeli bukti penting yang mereka miliki seharga beberapa miliar won. Ketika informan menolak, mereka menjadi sasaran ancaman serius terhadap keselamatan pribadi mereka. Mengingat keadaan yang mendesak ini, kami meminta pengertian kalian saat kami mengadakan konferensi pers lainnya.

Pada hari yang dimaksud, melalui firma hukum kami, keluarga yang ditinggalkan mengajukan pengaduan pidana terhadap Kim Soo Hyun atas pelanggaran Undang-Undang Kesejahteraan Anak dan atas tuduhan palsu. Pasal 17, Klausul 2 Undang-Undang Kesejahteraan Anak menghukum mereka yang memaksa anak untuk melakukan tindakan cabul, memediasi tindakan tersebut, atau melakukan pelecehan seksual atau bentuk-bentuk pelecehan seksual lainnya terhadap anak. Keluarga telah mengonfirmasi bahwa Kim Soo Hyun memaksa mendiang Kim Sae Ron, saat ia masih di bawah umur di tahun kedua SMP saat liburan musim dingin, untuk melakukan tindakan cabul dan menjadikannya sasaran pelecehan seksual dan bentuk-bentuk pelecehan seksual lainnya, dan karenanya telah mengajukan pengaduan atas pelanggaran Undang-Undang Kesejahteraan Anak.

Kim Soo Hyun menjalin hubungan dengan mendiang Kim Sae Ron saat dia masih di bawah umur. Meskipun demikian, Kim Soo Hyun mengajukan pengaduan terhadap keluarga atas pencemaran nama baik dengan menyebarkan informasi palsu meskipun keluarga tersebut menyatakan kebenaran. Sebagai tanggapan, keluarga telah mengajukan pengaduan terhadap Kim Soo Hyun atas tuduhan palsu dengan alasan bahwa dia berusaha membuat keluarga tersebut dihukum pidana dengan membuat klaim palsu.

Bersamaan dengan pengaduan ini, kami telah meminta penyelidikan dari Kepolisian Metropolitan Seoul. Seperti yang disebutkan sebelumnya, informan diserang dengan senjata dan berada dalam situasi yang mengancam jiwa. Penyelidikan mengungkapkan bahwa penyerang adalah seorang Joseonjok (etnis Korea dari Tiongkok) yang baru saja memasuki Amerika Serikat, dan orang yang membawa penyerang ke tempat kejadian juga orang Korea yang baru saja memasuki Amerika Serikat. Oleh karena itu, kami telah meminta penyelidikan atas identitas pasti individu Korea tersebut dan keadaan seputar serangan tersebut.

Selain ancaman terhadap keselamatan informan, baru-baru ini ada penampakan kendaraan mencurigakan yang diduga mengintai di dekat rumah bibi mendiang Kim Sae Ron. Kami dengan sungguh-sungguh meminta perlindungan polisi untuk keluarga yang ditinggalkan dan untuk CEO Kim Se Eui.

 

Loading…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *