Pada tanggal 8 April, JTBC mengkonfirmasi bahwa mereka telah mengajukan tuntutan hukum pidana terhadap netizen yang menuduh drama ‘Snowdrop’ memutarbalikkan sejarah.
Sebelumnya pada Maret tahun lalu, kontroversi muncul setelah JTBC merilis teaser sinopsis untuk ‘Snowdrop’. Berdasarkan sinopsisnya, banyak netizen yang menuduh bahwa serial drama tersebut menggunakan nama tokoh sejarah kehidupan nyata tanpa izin, bahwa alur cerita tersebut mengejek gerakan demokrasi Korea Selatan, dan bahwa beberapa karakter yang digambarkan dalam drama tersebut tampak memanusiakan dan atau meromantisasi anggota Badan Perencanaan Keamanan Nasional Korea Selatan dari periode tersebut, yang dikenal karena korupsi dan kekerasan ilegal.
Bahkan setelah JTBC mengeluarkan permintaan maaf atas kontroversi seputar nama pemeran utama wanita, berbagai tuduhan atas drama tersebut terus memicu perdebatan di komunitas online bahkan setelah penayangan perdananya.
Masalah ini juga dibawa ke beberapa komite penyiaran dan pengadilan sipil untuk dipertimbangkan, tetapi menurut Komisi Standar Komunikasi Korea (KOCSC), “Sulit untuk menyimpulkan bahwa drama ‘Snowdrop’ meromantisasi Badan Perencanaan Keamanan Nasional atau mengejek pergerakan demokrasi.”
Sekarang, menurut sebuah pernyataan oleh JTBC pada tanggal 8 April, “JTBC telah mengajukan tuntutan hukum pidana terhadap netizen yang biasanya menyebarkan rumor palsu tentang ‘Snowdrop’ dengan maksud jahat. Karena penyebaran rumor dan tuduhan semacam itu, para pemeran ‘Snowdrop’ menderita serangan jahat yang parah secara online, dan perusahaan produksi serta beberapa perusahaan sponsor semuanya menghadapi kerugian.
JTBC telah menyimpulkan bahwa kerugian tersebut tidak dapat dialami setiap kali sebuah drama menjadi kontroversi. Oleh karena itu, stasiun penyiaran telah memilih untuk bertindak untuk mengingatkan pemirsa tentang beratnya tindakan seperti itu.”
Sementara itu, ‘Snowdrop’ yang dibintangi oleh Jung Hae In, Jisoo BLACKPINK, Yoo In Na, dan lainnya, tayang mulai Desember 2021 hingga Februari 2022.
