Kai EXO baru-baru ini berpartisipasi dalam pemotretan dan wawancara dengan majalah W Korea!
Pertama, Kai membagi tentang hal yang tak bisa ia lakukan. Ia berkata, “Ada banyak hal yang tidak bisa aku lakukan, salah satunya melakukan sesuatu dengan tubuhku.”
Pewawancara terkejut karena Kai dikenal dengan fisiknya yang bagus. Ia menjawab, “Aku benar-benar tidak bisa melakukannya. Aku tidak bisa melakukan apa pun dengan tubuhku selain menari dan berpose untuk difoto. Aku tidak jago olahraga dan sering merusak barang. Aku punya kebiasaan menumpahkan sesuatu, dan aku juga sering kehilangan barang. Biasanya aku tidak suka hal-hal yang rumit, dan cenderung hidup acuh tak acuh.”
Kemudian Kai membahas tentang lagu solonya, “Mmmh”. Ia berkata, “Kata ‘Mmmh’ digunakan di berbagai kasus dan punya banyak makna. Kata ini sering diucapkan tanpa disadari dalam kehidupan seseorang. Kita bahkan mengucapkannya beberapa saat yang lalu. Kata ini juga digunakan sebagai tanda pemahaman akan sesuatu dan menggambarkan saat kita memikirkan sesuatu. Menurutku akan menyenangkan bisa mengekspresikan ‘Mmmh’ dengan sederhana, jadi aku menggambarkannya dalam video musik. Videonya memiliki nuansa distopia seperti di masa depan, dan menggambarka keberadaanku sebagai dewa yang bertemu dengan beragam dunia dan manusia.”
Ia juga membagi pemikirannya tentang topi panjang berkilauan yang ia kenakan di video musik dan program musik yang menarik banyak perhatian. Ia berkomentar, “Menurutku aku sebaiknya memakai topi untuk merangsang berbagai imajinasi. Topi itu terasa misterius, dan karena sebagian menutup wajahku, rasanya sedikit menggoda. Aku juga merasakan kebebasan saat melepasnya.”
Pewawancara menyebutkan bahwa Kai bukanlah vokalis baik di SuperM maupun EXO tapi mampu menyanyikan seluruh lagu di album solonya. Kai menjelaskan, “Butuh waktu delapan bulan untuk membuat sebuah album. Tentu saja, aku sudah berlatih menyanyi sejak masih trainee, tapi aku berlatih lebih giat saat mempersiapkan album ini. Tapi targetku bukan menunjukkan satu hal yang spesifik, seperti ‘seorang penyanyi yang jago menari’ atau ‘seorang penyanyi yang dapat bernyanyi dengan baik.’”
Ia melanjutkan, “Aku ingin menggunakan semua sebagai alat untuk menciptakan imej Kai. Julukan, seperti artis yang mampu tampil dengan baik atau berpakaian dengan baik, tidak penting bagiku. Imej yang dirasakan dan dipikirkan orang-orang saat mendengar namaku lebih penting. Aku ingin membuat orang-orang menantikan penampilan selanjutnya. Kalau ada yang ingin aku tunjukkan di aktivitas di album ini atau album selanjutnya, aku ingin menggunakan pengalaman sebagai artis yang aktif selama 10 tahun, apa yang aku pelajari sebagai ambassador Gucci, dan apa saja untuk mengeskpresikannya.”
Pewawancara berkomentar bahwa Kai tampak seperti seorang perfeksionis yang berusaha untuk mendapatkan yang diinginkan dengan penuh determinasi. Kai membagi, “Aku bukan tipe orang yang seperti itu. Aku hanya melakukan apa yang harus aku lakukan. Aku melakukan apa saja yang harus aku lakukan selama aku harus. Seperti yang pernah aku katakan dalam wawancara sebelumnya, aku tidak ingin melakukan apapun dengan pikiran ingin menaklukkan sesuatu seperti menjadi ‘raja dance’. Kalau aku ingin meraih sesuatu, aku mencoba untuk melakukannya berlebihan atau kurang berusaha. Artis siapapun pasti memikirkan hasil terbaik, jadi mereka akan melakukan segalanya.”
Kai menjelaskan lebih lanjut tentang menemukan jumlah yang tepat untuk sesuatu. Sambil tertawa, ia berkata, “Sebelumnya aku sudah hidup dengan penuh determinasi. Aku tidak melakukannya lagi karena pengalaman mengajariku bahwa tidak bagus hidup seperti itu. Dengan album ini, aku tampil di tiga stasiun televisi. Itu hari pertama, kedua, dan ketiga penampilan soloku. Rasanya sulit karena aku tidak suka sesuatu di hari pertama. Aku mencoba memperbaikinya di hari kedua, dan di hari ketiga, aku tidak puas, tapi aku jadi lebih baik lagi. Menurutku begitu sudah cukup. Aku tidak lagi menghapalkan sesuatu, dan aku tidak memaku kepada kamera mana yang merekamku.”
Saat ditanya apakah dirinya pernah merasa muak dan lelah dengan menari, ia mengaku, “Tentu saja. Kadang aku merasakan banyak rasa sakit. Aku benar-benar stres saat tidak puas dengan diriku sendiri. Bukan hanya Kai, tapi juga Kim Jong In (nama aslinya). Aku benar-benar menyadari bahwa itu tidak sehat, dan aku harus menyingkirkannya. Sejak saat itu, saat aku merasa akan stres, aku akan memeriksa dulu mengapa aku merasa seperti itu. Aku mencoba untuk berpikir. Kemudian mengendalikan pikiranku, dan menyingkirkannya.”
Pewawancara menyebutkan bahwa ia tampak seperti seseorang yang tahu cara menghargai diri sendiri, dan ia merespon, “Aku harus menghargai diri sendiri. Semua orang harus menghargai diri sendiri. Bagi mereka yang tidak bisa melakukannya dengan baik, mereka bisa berubah saat harus melewati situasi yang ekstrem. Namun, akan lebih baik kalau mereka mengubahnya sebelum merasakan hal itu. Bukannya kita hidup untuk bahagia? Menurutku kalian harus berusaha untuk bahagia. Hal yang selalu aku cari adalah kebahagiaan.”
Kai kemudian membahas tentang cintanya untuk keluarga. Ia berkata bahwa kapanpun ia mendapatkan masalah, ia bisa memikirkannya sendiri atau membagikannya kepada keluarga. Ia merasa berterima kasih kepada mereka dengan berkata, “Hal yang paling utama adalah diriku sendiri. Aku harus bahagia. Selanjutnya keluargaku, dan ketiga adalah pekerjaanku.”
Sebelumnya, Kai tampil di “Home Alone” (“I Live Alone”) bersama dua keponakannya. Saat ditanya nasehat apa yang ia berikan apabila mereka ingin menjadi idol seperti dirinya, ia berkata, “Hmm, pertama, aku akan bertanya apakah mereka ingin menjadi bintang, apakag mereka ingin menjadi penyanyi, aku akan tanya mengapa. Mudah membayangkan hal-hal positif saat menjadi selebriti, tapi akan sulit kalau tidak ada lagi yang melihatnya. Bahkan jika mereka bertujuan untuk menjadi bintang, mereka tidak bisa menjadi bintang selamanya. Jadi pertama aku akan meminta mereka untuk menemukan alasan mengapa mereka ingin menjadi selebriti dan apa yang mereka suka.”
Kemudian ia ditanya apa yang harus ia lakukan apabila keponakannya kecewa mereka tidak mendapatkan dukungan dari dirinya. Kai membagi, “Alasanku menjadi idol hanya karena aku suka menari. Bukan karena aku ingin menjadi bintang. Sepertinya aku akan bahagia selama aku masih bisa menari. Semua orang bisa mencoba menemukan pekerjaan yang berkaitan dengan apa yang mereka suka, dan apabila tidak berhasil, mereka masih bisa melakukan apa yang mereka suka dan mengganti pekerjaan mereka. Hidup mereka tidak akan rusak hanya karena mereka tidak mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan. Mereka harus memikirkan lagi apa yang mereka suka dan apa yang mereka kuasai.”
Kai tak lupa menyebutkan para penggemar. Ia membahas hubungannya dengan mereka, berkata, “Kami berjalan di jalan yang sama bersama. Tak hanya berjalan bersama sekarang, tapi kami juga mengingat masa lalu di jalan itu. Penggemar melihat hasil hubungan kami di konser saat kami tampil.”
Ia membagi bahwa dirinya juga suka melihat proses bagaimana penonton menjadi penggemar. Ia berkata, “Awalnya, mereka hanya penonton saja, tapi mereka menjadi penggemar setelah menonton penampilan. Mereka jadi tertarik dan mempelajari lebih tentang sang artis. Mereka kemudian berjalan di jalan yang sama dengan sang artis, dan saat mereka datang ke konser, mereka seperti ikut membantu menciptakan panggung tersebut. Mereka sudah mendukung kami, jadi kami bisa merasakan perasaan yang sama.”
Terakhir, Kai ditanya apakah dirinya bahagia, dan ia menjawab jujur, “Aku bahagia. Dan aku bersenang-senang. Senang-senang juga penting. Saat aku melihat penggemar bahagia, aku jadi lebih bahagia. Sungguh.”