Lai Kuanlin berbagi bahwa ia telah mengajukan banding dalam perlawanan hukumnya dengan Cube Entertainment.
Juli lalu, Lai Kuanlin mengajukan permintaan penghentian kontraknya dengan agensi, dengan perwakilan hukumnya menjelaskan bahwa keputusan itu diambil karena Cube telah mengambil tindakan yang melanggar kontrak mereka, termasuk menjual hak manajemennya kepada pihak ketiga, yang mengarah ke Lai Kuanlin kehilangan kepercayaan pada agensi.
Cube menjawab bahwa mereka telah bertindak dengan izin dari Lai Kuanlin, sehingga perwakilan hukumnya kembali memberikan pernyataan.
Pada bulan November, Pengadilan Distrik Pusat Seoul menolak permintaan Lai Kuanlin untuk menangguhkan kontrak eksklusifnya dengan Cube.
Pada 19 Mei, Lai Kuanlin berbagi melalui akun Weibo-nya mengenai pernyataan dari perwakilan hukumnya, Shanghai TianSun Law Firm dan berkata, “Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang telah kalian berikan di masa-masa sulit ini, dan aku akan terus bekerja keras.”
Dalam pernyataan tersebut, perwakilan hukumnya menyatakan, “Keputusan atas permintaan klien kami untuk menangguhkan kontrak eksklusifnya dengan agensi Korea saat ini sedang dalam proses pengadilan banding.”
Mereka kemudian menyatakan, “Klien kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Cube Entertainment atas kesempatan yang mereka berikan.
Meskipun kami telah berusaha mencari resolusi damai dengan itikad baik, perselisihan terus berlanjut antara kedua pihak dan telah berdampak buruk pada klien kami. Lai Kuanlin akan terus fokus pada kegiatannya di China dan kembali dengan pekerjaan yang lebih baik di masa depan.”
Cube Entertainment memberikan pernyataan kepada outlet berita setelah pernyataan Lai Kuanlin tentang pertarungan hukum mereka.
Pada malam 20 Mei, sebuah sumber dari Cube mengatakan kepada Newsen, “Pada 19 Mei, Pengadilan Tinggi Seoul memutuskan untuk menolak persidangan banding atas permintaan artis agensi kami Lai Kuanlin untuk menunda kontrak eksklusifnya dengan perusahaan.
Kami menghormati keputusan pengadilan dan kami berencana untuk menyelesaikannya secara damai melalui diskusi.”