Kyoungyoon DKZ Mengaku Pernah Jadi Korban Sekte JMS dalam Wawancara Terbaru

by

Kyoungyoon DKZ mengakui bahwa dirinya pernah terlibat dengan sekte JMS yang saat ini tengah menjadi perhatian karena dokumenter “In the Name of God: A Holy Betrayal”.

“In the Name of God: A Holy Betrayal” adalah serial dokumenter baru yang mengekspos empat pemimpin sekte dan praktik mengerikan mereka. Salah satu sekte yang dibahas dalam serial ini adalah JMS Providence (juga dikenal dengan Christian Gospel Mission), yang didirikan oleh pemimpin sekaligus pelaku pemerkosa Jung Myung Seok. Ia disebut telah merawat dan mengeksploitasi secara seksual banyak pengikut wanita mudanya.

Setelah popularitas dokumenter tersebut, daftar alamat yang diduga berafiliasi dengan sekte JMS mulai menyebar secara online, dan salah satunya menarik perhatian karena alamat kafe yang dijalankan oleh orang tua Kyoungyoon.

Pada 7 Maret, tak lama berselang setelah kabar pertama, agensi DKZ, Dongyo Entertainment membagikan pernyataan resmi yang membantah keterlibatan Kyoungyoon dengan gereja tersebut. Mereka menyatakan Kyoungyoon “meyakini bahwa organisasi yang dimaksud hanyalah sebuah gereja biasa yang didatangi orang tuanya, dan dia tidak pernah menemukan atau mengetahui informasi di (dokumentasi)”. Agensi menambahkan bahwa keluarga telah menghentikan operasi bisnis, meninggalkan gereja, dan selanjutnya tidak lagi berhubungan dengan gereja tersebut.

Terlepas dari pernyataan agensi, Kyoungyoon dari DKZ kini telah melakukan wawancara terbaru dengan Dispatch untuk merinci pengalamannya dengan sekte JMS dan berbagi permintaan maaf.

Pada 13 Maret, Dispatch mengungkap wawancara dengan Kyoungyoon yang berlangsung pada 8 dan 10 Maret. Memulai wawancara, Kyoungyoon menjelaskan bahwa dirinya terlahir di agama tersebut dan tumbuh menghadiri gereja JMS bersama orang tuanya. Sementara ibunya awalnya menghadiri sebuah gereja Presbiterian, ia kemudian diperkenalkan ke JMS oleh adik perempuannya.

Kyoungyoon menjelaskan bahwa ia pertama kali mendengarkan khotbah JMS melalui sebuah video dan diperkenalkan kepada sang pemimpin melalui bibinya yang menyebut dirinya sebagai “orang luar biasa yang membaca Alkitab 2.000 kali dan menyampaikan pesan Tuhan dengan baik”. Ia menambahkan, “Aku menonton ‘In the Name of God: A Holy Betrayal’. Ada bagian saat ia berkata ‘Aku adalah Mesias’. Hanya menyaksikan bagian (yang diedit itu) membuatku berpikir, ‘Ah, dia orang gila.’ Tapi aku tidak tahu saat itu. Mungkin saja aku terlihat menyedihkan…tapi memang begitulah adanya.”

Mengekspresikan pemahamannya yang mungkin sulit dipercaya orang lain, Kyoungyoon berbagi, “Aku ingat menonton video (khotbah). Dia meletakkan (umpan) selama dua sampai tiga jam sebelum dia berkata ‘Aku Mesias’. Setelah melakukan itu, ketika dia mengucapkan kata-kata itu, banyak orang percaya yang menanggapi. Begitulah cara Anda tersedot. Ini sejenis gaslighting.”

Meskipun ia secara pribadi tidak percaya bahwa Jung Myung Seok adalah mesias, Kyoungyoon berbagi bahwa ia secara bertahap dicuci otak untuk berpikir seperti itu. Ia menambahkan, “Sejujurnya, aku tidak memiliki hak untuk memilih agama. Karena keluargaku mempercayainya… aku bahkan tidak memiliki apa pun untuk dibandingkan.”

Kyoungyoon lalu menyinggung sebuah kejadian semasa SD yang menurutnya membuat ibunya semakin terjerumus ke dalam agama tersebut. “Saat aku kelas dua, ada cairan di otakku. Aku tidak bisa makan apa pun dan terus muntah. Sekelompok pendeta datang dari jauh untuk mendoakan (aku). Tiga hari kemudian, aku melakukan pemeriksaan untuk dioperasi tetapi mereka mengatakan tidak ada masalah. Setelah hari itu, sepertinya ibuku percaya bahwa imannya nyata.”

Memikirkan kembali saat ini, Kyoungyoon melanjutkan, “Bukankah itu penyakit yang membaik seiring berjalannya waktu? Hanya saja waktunya tepat.” Ia menambahkan, “Memikirkannya sekarang, itu sangat bodoh.”

Tentang hubungan pribadinya dengan gereja, Kyoungyoon mengungkap bahwa ia bergabung dengan klub vokal JMS sekitar tahun ketiga SMP, karena ia ingin menerima pelatihan vokal yang tepat tetapi tidak memiliki sarana keuangan untuk melakukannya. Ia menjelaskan, “Aku aktif (di klub) dari kelas 3 SMP hingga kelas 1 SMA. Kami bertemu langsung sekitar sekali atau dua kali setahun. Kami tidak pernah tampil. Aku pikir JMS menggunakan minat anak muda untuk menginjili atau menyebarluaskan. Saat itu, aku tidak mempertanyakannya. Aku hanya menganggap mereka sebagai orang yang mengajariku musik.”

Ketika Kyoungyoon lahir pada tahun 2000, Jung Myung Seok sedang dalam pelarian. Ketika Kyoungyoon mulai sekolah dasar, Jung Myungseok ditangkap, dan kemudian dibebaskan sekitar waktu Kyoungyoon lulus SMA pada tahun 2018. Mengingat semua liputan berita seputar pendiri JMS, pewawancara bertanya apakah Kyoungyoon benar-benar mempercayainya.

Kyoungyoon menjawab, “Sejak masih kecil, aku selalu diberitahu bahwa ‘Jung Myung Seok telah dituduh secara salah’. Mereka mengajarkan begitu banyak alasan mengapa ia tidak bersalah. Ini hampir seperti sebuah indoktrinasi. Menurutku begitulah caraku dicuci otak untuk berpikir, ‘Ah, Jung Myung Seok sedang dianiaya seperti Tuhan’.”

Kyoungyoon kemudian ditanya apakah ia tidak mempercayai berita tersebut, dan ia menjawab, “Jung Myung Seok yang aku lihat tidak terlihat seperti pelanggar seks. Tertipu hanya dengan melihat gambar itu adalah kesalahanku. Aku hanya mengikuti ungkapan ‘Tidak perlu terpengaruh oleh fitnah di sekitarnya’. Aku yakin dia bukan seseorang yang akan melakukan itu. Aku sangat malu pada diriku sendiri karena memikirkan itu.”

Mengenai bagaimana ia menjelaskan kepercayaannya ini kepada orang lain, Kyoungyoon membagi, “Saat masih kecil, aku pernah dirundung karena percaya dengan sebuah sekte. Secara tidak sadar, aku menjadi defensif. Jika seseorang bertanya tentang kepercayaanku, aku akan berkata bahwa aku adalah seorang Kristen.” Ia menambahkan, “Aku tidak pernah menyebutkan JMS kepada agensi, para member, atau siapa pun.”

Pewawancara bertanya kepada Kyoungyoon apakah ia pernah menyebarkan propaganda saat berpromosi sebagai idol dan ia menjawab, “Aku bersumpah tidak pernah. Yang paling dekat denganku adalah para member dan penggemarku. Aku tidak pernah berbicara tentang (JMS) kepada mereka. Jika aku melakukannya, aku tidak punya alasan untuk tetap bersama DKZ. Aku tidak berani menghadapi para penggemar.”

Terakhir, Kyoungyoon dengan tegas menyatakan bahwa ia telah meninggalkan gereja. Ia menyatakan, “Aku melihat komentar yang mengatakan ‘Tinggalkan (grup) dan kembali ke Jung Myung Seok.’ Bukannya aku tidak mengerti dari mana datangnya kritik ini. Namun, tidak bisakah mereka membantu (orang yang pernah percaya ini) melarikan diri dari ini secepat mungkin? Meskipun ini adalah permintaan yang tidak tahu malu, aku meminta kesempatan.”

Kyoungyoon melanjutkan, “Saat kontroversi pertama kali muncul, aku ketakutan. Aku menggunakan alasan ‘Aku bodoh.’ Apakah aku menjadi korban karena aku tidak tahu? Memang aku mengabaikan (kebenaran) karena aku tidak ingin kepercayaanku disangkal. Itu sebabnya aku menutup mata dan telingaku. Aku merasa menyesal setelah melihat rasa sakit para korban.”

Kyoungyoon menyimpulkan, “Apakah melegakan bahwa aku belum terkenal? Menurutku (jika aku lebih terkenal), aku dapat digunakan sebagai alat propaganda mereka. Itu sangat menakutkan. Meskipun sudah terlambat, sekarang aku sudah meninggalkan gereja. Aku telah meninggalkan gereja. Tidak ada lagi JMS.”

Loading…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *