Yuri SNSD Cerita Soal Dramanya “Bossam: Steal The Fate” dan Ungkap Bagaimana Atasi Masa Sulit

by

Yuri SNSD membahas mengenai drama sejarah pertamanya “Bossam: Steal the Fate” dalam sebuah wawancara terbaru!

“Bossam: Steal the Fate” bercerita tentang romansa takdir yang terjadi ketika seorang bajingan misterius bernama Ba Woo (Jung Il Woo) secara tidak sengaja menculik Putri Soo Kyung (Yuri Girls’ Generation), putri janda Raja Gwanghae (Kim Tae Woo). Serial ini berakhir pada 4 Juli dengan rating drama tertinggi dalam sejarah MBN.

Ketika ditanya bagaimana dia mempersiapkan drama sejarah pertamanya, Yuri menjawab, “Aku agak takut karena aku tidak memiliki pengalaman dengan genre sejarah. Pada awalnya, karena aku menerima tantangan yang lebih besar, aku berpikir bahwa aku harus mempersiapkan suaraku dan hal-hal seperti itu. Tetapi setelah beberapa percobaan dan kesalahan, aku menyadari bahwa alih-alih mempersiapkan aktingku untuk drama sejarah, aku ingin fokus untuk meningkatkan pemahamanku tentang Soo Kyung dan berakting dengan lebih tulus.”

Karena anggota SNSD lainnya telah muncul dalam drama sejarah sebelumnya, Yuri ditanya apakah mereka menawarkan saran padanya.

Yuri berbagi, “Ketika mereka melihat gambar pertama, mereka bereaksi terhadap itu. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahu tatanan rambut historis akan sangat cocok untukku.

Mereka bahkan mengirimiku foto saat mereka menonton siaran langsung. Mereka banyak menyemangatiku, mengatakan bahwa aku cocok dengan genre sejarah bahkan lebih baik dari yang mereka harapkan. Karena Yoona dan Seohyun telah berakting dalam drama sejarah sebelum aku, mereka memberiku tips ketika cuaca panas atau dingin di pegunungan. Mereka memberiku banyak nasihat dalam hal semacam itu.”

Karena citranya yang cerah dan energik, Yuri ditanya apakah dia dapat menggunakan kepribadiannya sebagai pondasi untuk mengatasi masa-masa sulit.

Dia menjawab, “Karena aku memiliki sisi cerah [kepribadianku], ketika aku mengalami kesulitan, aku tipe orang yang meminta nasihat atau membicarakannya. Jika aku tidak melakukan itu, sulit untuk memiliki energi dan menjadi positif. Namun, aku telah menerima begitu banyak cinta sehingga aku bahkan tidak berpikir seperti itu dan aku secara otomatis dapat mengatasi masa-masa sulit dengan baik.”

Yuri menambahkan, “Misalnya, setiap kali aku merasa tidak memiliki energi, aku mendapatkan kekuatan melalui umpan balik yang baik. Hal-hal seperti itu menjadi kekuatan pendorong bagiku. Ketika aku telah mencurahkan begitu banyak waktu dan hati serta jiwaku ke dalam sesuatu, merasa diakui dan dihargai memberiku banyak kekuatan. Ini lebih bersifat mental daripada fisik. Melalui proses ini, aku dapat dengan mudah mengatasi saat-saat ketika aku merasa sedih. Aku juga melakukan banyak meditasi, berjalan, dan hiking.”

Loading…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *