Pulau Jeju meskipun lebih dikenal dengan pantai dan hutannya, namun juga memiliki berbagai galeri seni, beberapa di antaranya menawarkan lebih dari sekadar pajangan karya seni.
Arsitek ternama seperti Tadao Ando dan Jun Itami telah merancang galeri seni di Pulau Jeju, dengan prinsip arsitektur menyelaraskan struktur dengan lingkungan sekitarnya. Salah satu contohnya adalah Koleksi Yumin Art Nouveau. Terletak di ujung Seopjikoji, sebuah tanjung di timur Pulau Jeju, jalur pantai yang membawa pengunjung ke galeri.
Arsitek Jepang terkenal Ando mendesain galeri dengan tujuan memadukan struktur secara mulus dengan alam sekitarnya.
Untuk itu, ia menyebarkan gaya arsitektural khasnya dengan menggunakan batu dan air di taman. Sebuah struktur dinding batu membawa pengunjung ke galeri.
Di sebelah galeri, ada rumah kaca yang terletak di atas bukit, didalamnya terdapat kafe dan restoran yang menawarkan hidangan Jeju seperti babi hitam dan wortel, bersama dengan pemandangan laut yang menakjubkan.
Arsitek terkenal Jepang juga merancang Museum Bonte di pulau Jeju. Museum yang berja
Museum ini menampilkan berbagai koleksi seni mulai dari kerajinan tradisional Korea hingga karya seni kontemporer karya seniman terkenal internasional seperti Yayoi Kusama.
Seperti bangunan khas Ando, museum ini juga menampilkan struktur beton klasik dengan kolam, dan sebuah dinding dengan pola tradisional Korea, menambah warna pada strukturnya.
Dekat Museum Bonte adalah Church of Sky, dirancang oleh Itami, seorang arsitek Korea kelahiran Jepang.
Church of Sky tampak seperti berdiri di air dengan taman air di sekelilingnya.
Meskipun merupakan gereja yang berfungsi dengan layanan ibadah reguler, gereja ini banyak dikunjungi oleh wisatawan, terlepas dari agama mereka, karena keindahan arsitekturnya.
Informasi lebih lanjut tentang museum seni di Pulau Jeju dapat ditemukan di situs Organisasi Pariwisata Jeju, www.visitjeju.net.
Source: Koreaherald