Cho Seung Youn (WOODZ) Cerita Pengalamannya Saat Tinggal di Brazil

by

Cho Seung Youn (juga dikenal dengan nama WOODZ) baru-baru ini berpartisipasi dalam pemotretan bersama dengan majalah W Korea!

Dalam wawancara ini, ia membahas beragam topik termasuk Brazil, kepribadiannya, dan juga musik.

Pertama, sang idol bercerita tentang hidupnya semasa tinggal di Brazil. Ia berkata, “Saat lulus SD, aku langsung berangkat ke Brazil untuk belajar bermain sepakbola. Aku menghabiskan satu tahun di Santos, kota pelabuhan di tenggara São Paulo, dan satu tahun di Penápolis, sebuah desa kecil di barat laut. Atmosfer di Santos mirip dengan Los Angeles di Amerika Serikat. Dekat laut, dan saat matahari terbenam, angin berhembus dingin. Setela latihan sore, biasanya aku jogging dan bermain dengan teman-teman di pantai.”

Ia juga membagi bahwa nama Inggrisnya adalah Evan. Ia menjelaskan, “Saat tiba di Brazil, aku dipanggil Evan, tapi terdengar hambar. Saat itu, aku bertanya tentang nama-nama lokal kepada teman-temanku di Brazil dan muncullah nama Luizinho. Saat mendengarnya aku langsung suka dan mengganti namaku dari Evan menjadi Luizinho.”

Saat pewawancara menyebutkan bahwa ia terlalu sibuk untuk merasa kesepian, ia menjawab, “Korea selalu menjadi bagian dari diriku. Aku kangen orangtuaku setiap hari dan membayangkan apa yang dilakukan teman-temanku di Korea. Saat itu, K-pop menjadi satu-satunya hal yang aku ingat tentang Korea, tapi internet di sana sangat lambat sampai-sampai aku harus menunggu sepanjang hari untuk mengunduh sebuah lagu. Lagu-lagu yang aku dengar setiap hari saat itu adalah Shin Sung Woo ‘Prologue’ dan Lee Seung Gi ‘Let’s Go on a Trip’.”

Cho Seung Youn juga membahas tentang bagaimana dirinya mulai bermimpi untuk menjadi penyanyi. Ia membagi, “Aku ingat jelas saat pertama kali mendengarkan ‘Let’s Go on a Trip’. Saat itu matahari akan tenggelam setelah aku selesai latihan. Aku tidak tahu mengapa aku sangat bersemangat saat lagu itu terdengar di earphone-ku. Saat itu, sepertinya aku mulai memutuskan untuk menjadi penyanyi. Aku pikir, ‘Aku ingin jadi seseorang yang bisa menyampaikan perasaan gembira yang aku rasakan kepada orang lain.’ Saat kembali ke Korea setelah belajar di Brazil, aku kembali ke Filipina lagi, dan sejak saat itu, kapanpun aku kembali ke Korea, aku ikut audisi. Setelag lolos audisi lewat telepon saat di Filipina, aku berbohong kepada orangtuaku dan datang ke Korea untuk ikut audisi resmi. Sepertinya aku ikut audisi sekitar 40 sampai 50 kali.”

Sang idol kemudian menggambarkan siapa dirinya sebagai seseorang, dan ia mengakui, “Aku tidak yakin aku ini orang seperti apa. Dulu sangat jelas, tapi sekarang aku tidak tahu. Tiga tahun lalu, aku sangat kesulitan secara mental, dan sejak itu berubah drastis. Sepertinya saat aku tampil di ‘Show Me the Money’, dan aku merasakan tekanan yang berat untuk bisa melakukan yang terbaik. Aku selalu didorong untuk berkompetisi, jadi aku harus memperhatikan siapa di depanku dan di belakangku. Itu juga saat ayahku baru saja meninggal dunia. Kelainan OCD (obsessive compulsive disorder) yang aku alami kemudian membuat kepribadianku berkembang menjadi membiarkan semua hal mengalir. Menyadari bahwa semua orang memang berubah tergantung situasi dan bertentangan, jadi aku merasa itulah kenapa aku belum menemukan diriku yang sesungguhnya. Dulu, saat malam hari aku sering terbangun karena memikirkan banyak hal, tapi sekarang, pikiran-pikiran seperti ini sudah hilang.”

Cho Seung Youn ditanya tentang album mininya yang akan segera rilis di musim panas. Ia berkomentar, “Saat berpartisipasi di ‘Produce X 101’, ada sesuatu yang sering aku dengar dari penggemar. Mereka bilang kalau mereka sangat suka denganku yang bisa menyanyi, menari, dan menciptakan lagu. Itulah hal pertama yang aku tekankan dalam album ini. Dan tiba-tiba, aku menyadari bahwa bagi penggemar, keluarga, dan staf yang selalu melindungiku dan tinggal meninggalkanku, aku adalah kebanggaan mereka. Aku ingin menggarap sebuah album yang membuat mereka tidak malu. Jadi aku benar-benar melakukan segalanya untuk album ini. Diawali dengan ‘mengenaliku’ hingga “sebenarnya, aku tahu bagaimana melakukan hal seperti ini’ hingga ‘aku tidak tahu apa yang kalian suka, jadi aku siapkan semuanya.’”

Pewawancara menyebutkan bahwa ia sepertinya adalah seseorang yang cepat berubah dari tertawa kemudian menangis. Sang idol mengakui itu benar dan menjelaskan, “Aku mudah terbawa emosi. Aku sering bilang, ‘Ini sangat sedih. Bagaimana bisa menurutmu ini tidak sedih?’ Sepertinya musikku juga seperti itu. Kalau kalian dengar pelan-pelan, lagu ini berisi ‘Bagaimana menurutmu?’ dan ‘Bukankah ini sedih?’ Aku suka perubahan emosi seperti ini. Salah seorang sahabatku sedang bersiap untuk berakting, dan saat dia minum-minum, kami sering berdebat tentang emosi. Contohnya, saat kami berdebat tentang ‘Di mana kesedihan bermula?.’ kami membahas bagaimana kesedihan biasanya diawali, tapi kadang pembicaraan menjadi lebih dalam sampai serius.”

Saat ditanya mengapa ia cenderung tidak berubah sebagai seseorang, ia mengakui, “Aku tidak pandai merelakan sesuatu. Setiap orang punya takdirnya masing-masing, dan menurutku untuk memenuhi sesuatu, kalian harus melepas apa yang kalian punya. Tapi sepertinya aku mencoba untuk tetap menjaga apa yang aku punya. Itu artinya aku serakah. Hubungan antar manusia juga seperti itu. Saat bermain pasir di pantai pulau Jeju, aku tiba-tiba terpikir hal itu. Pasir yang aku genggam kemudian berjatuhan, dan seperti itulah hubungan antar manusia. Aku bertemu dengan banyak orang dalam hidupku, tapi aku tidak tahu siapa yang mengenalku maupun siapa yang aku kenal. Jadi suatu hari, aku pikir, jadilah seseorang yang bisa menggenggam batu bukan pasir. Seperti sebuah batu besar, aku ingin melindungi orang-orang yang penting dan berharga dalam hidupku. Di sisi lain, aku lega karena aku tak perlu menahan orang-orang yang membuatku menderita.”

Choi Seung Youn juga membahas perubahan apa yang terjadi dalam dirinya. Ia berkata, “Sepertinya aku jadi lebih fleksibel. Sebenarnya, aku seperti truk sampah. Kalau ada sesuatu yang terjadi, aku akan memaksakannya. Kalau ideku ditolak, aku hanya menyerah kalau ada alasan yang bagus. Namun, tampaknya waktu yang aku butuhkan untuk menerima dan memahaminya semakin singkat.”

Source: soompi

 

Loading…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *