Mencicipi Setiap Hidangan Lokal Dari Berbagai Provinsi di Korea

by

Meskipun Korea bukan negara yang begitu besar, namun masakannya berbeda di setiap provinsi. Korea dibagi menjadi 9 provinsi, masing-masing mewakili hidangan yang unik dan istimewa.

Apa saja hidangan lokal setiap provinsi di Korea, simak ulasannya berikut ya!

Seoul
Seolleongtang – Sup Tulang Sapi

Seolleongtang, sup tulang sapi, adalah hidangan terkenal yang mewakili Seoul. Meskipun berasal dari Seoul, kamu tetap dapat menemukan sup kaldu lezat ini di seluruh Korea.

Sup ini terbuat dari tulang sapi, Sandung lamur dan dibumbui sesuai selera, biasanya di meja ada lada hitam dan garam. Sup direbus dalam waktu lama sampai kaldu berubah menjadi warna putih, seperti susu. Sup ini berasal dari Dinasti Joseon dan dimakan setelah upacara ritual untuk mengharapkan hasil panen yang baik.

Makanan Daerah Gyeonggi-do

Pocheon – Makgeolli (Anggur Beras)

Pocheon telah mendapatkan pengakuan nasional untuk anggur berasnya, yang dikenal sebagai makgeolli.

Pocheon juga terkenal karena airnya yang bersih dan kaya mineral, sehingga makgeolli dari daerah ini menjadi lebih spesial. Merek Idong Makgeolli diproduksi menggunakan air bebatuan dari gunung Baek-une di Pocheon, Gyeonggi-do. Makgeolli biasanya disajikan dengan pancake tradisional Korea yang dikenal sebagai jeon.

Suwon – Wanggalbi (Iga Daging Sapi)

Suwon adalah surga pecinta daging, karena merupakan rumah bagi beberapa iga pendek sapi terbaik di Korea. Tulang rusuk Suwon tidak hanya memiliki tekstur yang lembut dan lezat, tetapi juga ukurannya.

“Wanggalbi” secara harfiah diterjemahkan menjadi “raja tulang rusuk” dan mendapatkan namanya dari ukuran yang besar tulang rusuk pendek. Saus kedelai diganti dengan garam selama proses pengasinan, sehingga tetap menjaga rasa yang segar.

Uijeongbu – Budae-jjigae (Rebusan)

Budae-jjigae kini menjadi hidangan nasional yang dicintai.

Budae-jjigae merupakan rebusan yang berisi dari sosis, spam, mie instan, kimchi, dan sayuran lainnya. Dikenal sebagai “Pasukan Tentara”, budae-jjigae berasal dari kota Uijeongbu, yang berasal dari akhir Perang Korea.

Dengan kelangkaan makanan, penduduk setempat menyambut surplus makanan tentara dari pangkalan Amerika Serikat seperti Uijeongbu, yang berada di dekat pangkalan tersebut. Jalan Uijeongbu Budaejjigae adalah sebuah gang di luar Stasiun Jungang dengan sekitar sepuluh restoran khusus yang menyajikan budaejjigae lokal dan otentik.

Incheon – Jjajangmyeon (Mie Hitam)

Incheon memiliki Chinatown terbesar di Korea dan juga merupakan tempat kelahiran jjajangmyeon yang terkenal. Jjajangmyeon adalah hidangan mie dengan disiram saus chunjang, daging, dan sayuran. Jjajangnyeon diciptakan di restoran Gonghwachun oleh seorang imigran Cina dari Provinsi Shandong Cina pada tahun 1905.

Sementara banyak orang Korea menyebut Jjajangmyeon sebagai hidangan “Cina”, namun bukanlah hidangan asli tradisional Cina, karena pertama kali dibuat di Korea.

Makanan Regional Gangwon-do

Chuncheon Dakgalbi dan Makguksu (Ayam Goreng dan Mie)

Chuncheon adalah tempat untuk ayam goreng tumis yang dikenal sebagai dakgalbi. Ayam biasanya dipotong dadu dan direndam dalam saus gochujang. Dakgabli diciptakan pada 1960-an di pinggiran Chuncheon sebagai hidangan pendamping minuman beralkohol di kedai-kedai kecil.

Pada tahun 1970-an, dakgabli dikenal sebagai galbi rakyat jelata karena harganya yang terjangkau. Chuncheon memiliki jalan dakgalbi dengan yang paling populer yaitu Chuncheon Myeongdong Dakgalbi Street.

Setelah menikmati ayam dadu lezat, jangan lupa memesan makguksu untuk mendinginkan tubuh. Makguksu adalah mie soba dingin yang terkadang disajikan dengan gula, mustard, minyak wijen atau cuka.

Saat liburan #KeKoreaAja, jangan lupa untuk mencicipi salah satu hidangan khas daerah tersebut ya!

Source: 10 Mag & VisitKorea.

Loading…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *