Dari makanan laut segar hingga makanan ringan jalanan, Busan adalah kota dengan banyak makanan lezat. Oleh karena itu, Busan ini dipilih sebagai tujuan wisata teratas untuk pecinta kuliner dalam survei 2017 oleh Korea Tourism Organization.
Warisan kuliner Busan dibentuk oleh Perang Korea, di mana kota tersebut yang berfungsi sebagai ibukota provinsi Korea saat masa perang.
Beberapa hidangannya yang paling ikonik adalah adaptasi hidangan dari daerah lain, terutama Korea Utara, oleh para pengungsi yang rindu akan kampung halaman. Berikut 4 Hidangan lezat khas Kota Busan.
1. Milmyeon
Di musim panas, ketika banyak orang Korea berbondong-bondong untuk makan naengmyeon dingin, orang-orang di Busan menikmati milmyeon.
Mie ini dibuat selama perang pada tahun 1950-1953. Jeong Han-geum, yang mengelola sebuah restoran naengmyeon di Provinsi Hamgyeong Selatan, Korea Utara, melarikan diri ke selatan selama perang dan membuka Nae Ho Naengmyeon.
Pada saat itu, rakyat kekurangan makanan, sehingga memaksanya untuk menjadi kreatif, dan dia mulai menggunakan tepung yang berlimpah karena dukungan militer Amerika Serikat, sebagai gantinya. Restoran tersebut, hingga saat ini masih populer di Busan, dengan pemilik generasi keempat mengambil alih tahun lalu.
Sementara itu, naengmyeon berasal dari Korea Utara, hidangan ini dibumbui jauh lebih kuat. Selain itu, ditambah dengan menggunakan tepung untuk mie, sehingga memberikan rasa yang unik.
2. Mandu
Provinsi Hwanghae Korea Utara terkenal akan pangsit dengan burung pegar, yang juga digunakan untuk sup pangsit tradisional Korea.
Orang-orang dari wilayah tersebut yang pindah ke Busan selama perang telah membuat hidangan yang dapat dengan mudah didapatkan di kota pelabuhan. Sae Deul Won, sebuah restoran di Eomgung-dong, Busan barat, mengkhususkan diri dalam hidangan menggunakan daging burung pegar dan daging kelinci.
Burung pegar, yang rasanya seperti ayam, tetapi dengan sedikit berlemak, tersedia dalam berbagai jenis hidangan seperti semur, pangsit, hot pot gaya Korea dan bahkan dalam bentuk daging mentah (yukhoe).
3. Ssiat hotteok
Seperti donat dan roti gulung kayu manis, hotteok dibuat dari tepung terigu, air, susu, gula, dan ragi.
Setelah membentuk adonan, hotteok diisi dengan campuran gula merah, madu, kacang cincang, dan kayu manis. Hotteok kemudian digoreng di kedua sisi hingga berwarna cokelat keemasan. Pada awalnya Hotteok dibuat dan dijual oleh para pengungsi Cina yang tiba dengan kapal, dan sudah ada di Korea sejak tahun 1920-an.
Namun, hotteok bergaya Busan, yang disebut ssiat hotteok (씨앗 호떡), atau “seed hotteok,” sedikit berbeda. Kue hotteok biasa dipotong dari samping sekitar setengah bagian dan versi ‘Busan’ akan diisi dengan sesendok kacang pinus, bunga matahari dan biji labu.
4. Eomuk
Eomuk sudah ada sejak lama dalam sejarah Busan. Berasal dari Jepang, Eomuk pertama kali dijuluki sebagai bagian dari masakan Korea di Busan. Eomuk dibuat dengan menggoreng daging ikan yang ditumbuk kemudian dicampur dengan adonan tepung.
Eomuk populer dengan harga yang sangat terjangkau dan mudah didapatkan. Saat ini, Eomuk telah divariasikan menjadi lebih modern, seperti kroket eomuk dan keju eomuk.